Minggu, 28 Maret 2021

Materi kelas 7 minggu 12 perkembangan tubuh remaja 4

Pemanfaatan Waktu Luang untuk Kesehatan

1. Gerak badan

“Mens Sana in Corpore Sano” artinya “Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat”. Salah satu cara untuk menunjang tercapainya pepatah tersebut adalah dengan berolahraga. Gerak badan yang tepat dan teratur sangat berguna untuk kesegaran jasmani dan kesehatan tubuh.

Untuk orang yang bekerja dengan pikiran dan sedikit menggerakkan tubuhnya akan mendapat gangguan penyakit tertentu. Oleh sebab itu, seharusnya kita melakukan olahraga di waktu senggang.
Dampak berolahraga untuk tubuh antara lain:
Otot-otot tubuh dengan baik dan serasi serta ada kelenturan yang baik.
Pertumbuhan dan perkembangan bagian-bagian badan yang harmonis.
Memperbaiki otot-otot usus sehingga peristaltik (gerakan) usus teratur dan baik, serta menghilangkan sembelit.
Memperbaiki sirkulasi darah (peredaran darah).
Pernapasan dalam dan cepat sehingga paru-paru jadi sehat; dan dapat melakukan fungsinya dengan baik.
Pembakaran hidrat arang dan lemak dengan baik, sehingga napsu makan baik dan pengeluaran kotoran sempurna.
Sebagai variasi, serta rekreasi yang akibatnya secara tidak langsung tecermin dalam air muka yang cerah dan banyak senyum.

2. Rekreasi

Rekreasi atau ”re-creation” berarti kesukaan atau kesenangan. Pengertian lain adalah menciptakan kembali, mengembalikan sesuatu yang keluar atau hilang. Banyak macam olahraga yang dijadikan­ suatu rekreasi, misalnya: berburu, memancing, dan sehagainya­.

Banyak juga kegiatan yang dapat dijadikan rekreasi, misalnya :­ darmawisata, ke taman margasatwa, ke museum, ke desa yang tenteram, dan istirahat di gunung. Kegiatan-kegiatan itu untuk mengembalikan energi yang hilang­ ataupun menyegarkan pikiran dan penjernihan perasaan yang kalut. Hubungannya dengan kesehatan pribadi ialah didapatkan­ kesegaran jasmani maupun kesehatan mental kembali, sehingga­ dapat mengerjakan pekerjaan (tugas) sehari-hari dengan tenaga baru dan pikiran yang jernih.

3. Istirahat

Istirahat tidak hanya mengurangi aktivitas otot, akan tetapi juga meringankan ketegangan pikiran, dan menenteramkan rohani­. Istirahat dapat dipenuhi dengan bermacam cara, misalnya: mendengarkan radio, menonton televisi, mengobrol dengan teman, tidur-tiduran, melihat perlombaan, membaca buku bacaan/ majalah, dan lain sebagainya.

Guna istirahat bagi tubuh antara lain:
Melepaskan lelah.
Memberi kesempatan pada tubuh untuk membentuk kekuatan­ baru, sebab waktu istirahat sel sel dalam tubuh menghisap zat-zat makanan yang ada dalam darah untuk membina kekuatan kembali.
Menambah kesegaran dan kekuatan.
Memperpanjang umur sel-sel tuhuh.
Waktu dan lamanya istirahat
Di antara jam kerja atau belajar (pagi hari lebih kurang jam 10.00 waktu istirahat 10 - 15 menit.
Siang hari, sebelum makan siang, waktu istirahat 15 – 20 menit sesudah makan waktu istirahat 30 – 60 menit.
Sore hari, sebelum makan 60 menit, sesudah makan 60 menit.
Malam hari, sebelum tidur 60 menit.
Akibat kurang istirahat : kelelahan, sukar tidur, gampang terkena penyakit, makan kurang nafsu, sukar bung air besar, sakit otot-otot, dan gangguan kerja kelenjar-kelenjar tubuh.

4. Tidur
Tidur sebaiknya pada malam hari lamanya 6 jam. Tidur adalah cara yang paling baik untuk mendapatkan istirahat. Bila kurang tidur, kesehatan tubuh kita dapat terganggu. Hanya sedikit orang yang dapat hidup dengan tidur yang kurang. Akibatnya kurang tidur pada tubuh begitu terasa, akan tetapi lama kelamaan akan semakin terasa akibatnya.
Gejala-gejala umum dari kurang tidur antara lain : kelopak mata sayu, pucat, muka muram dan juga pucat, badan lemah, kurang kegairahan bekerja, mala, dan lain-lain.
Usaha-usaha agar dapat tidur dengan baik:
tidur dalam satu kamar, tidak terlalu sesak oleh barang-barang dan tidak pula terlalu penuh.
keadaan di dalam kamar haruslah rapi dan bersih, demikian pula alat yang dipakai untuk tidur.
perasaan yang tenang, usahakanlah menghilangkan gangguan pikiran dan tidak gelisah.
ventilasi yang baik (sebaiknya ventilasi silang), bukan berarti jendela- jendela harus dibuka mengusahakan ventilasi yang baik.
kamar tidak terlalu panas, temperatur kamar tidak lebih dari 68ºF. Temperatur kamar yang baik antara 65 dan 68°F, hal ini juga tergantung dari temperatur luar
(kering atau berangin)­.

Dampak rasa lelah antara lain:
memengaruhi pusat syaraf yang terlihat dengan: lekas pusing, tersinggung, bingung, gugup dan tidak tenang, berpikir lambat, kurang dapat menguasai diri.
kurang semangat, perhatian tidak dapat terpusat pada sesuatu pekerjaan.
kurang daya tahan menyebabkan mudah diserang penyakit infeksi.
pertimbangan kurang sempurna, sukar tidur, pusing.
Macam-macam kelelahan:
lelah jasmani (karena bekerja berat).
lelah rohani (banyak belajar tanpa istirahat, berbagai macam persoalan yang susah dipecahkan).


E. Pola-Pola Hidup Sehat

Usaha kesehatan pribadi adalah daya upaya dari seorang untuk memelihara dan mempertinggi derajat kesehatannya sendiri.
Usaha-usaha tersebut berikut ini.
Memelihara kebersihan
Badan : mandi, gosok gigi, cuci tangan dan sebagainya.
Pakaian : dicuci, disetrika.
Rumah dan lingkungannya : disapu, buang sampah, buang kotoran dan air limbah pada tempatnya.
Makanan yang sehat
Bersih, bebas dari bibit penyakit, cukup kualitas dan kuantitasnya.
Cara hidup yang teratur
Makan, tidur, bekerja dan beristirahat secara teratur.
Rekreasi dan menikmati hiburan pada waktunya.
Meningkatkan daya tahan tubuh dan kesemaptaan jasmani
Vaksinasi untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit-penyakit tertentu.
Olahraga : aerobik secara teratur.
Menghindari terjadinya penyakit
Menghindari kontak dengan sumber penularan penyakit baik yang berasal dari penderita maupun sumber-sumber lainnya.
Menghindari pergaulan yang tidak baik.
Selalu berpikir dan berbuat baik.
Membiasakan diri untuk mematuhi aturan-aturan kesehatan.
Meningkatkan taraf kecerdasan dan kerohanian.
Patuh pada ajaran agama.
Cukup santapan rohani.
Meningkatkan pengetahuan baik dengan membaca buku-buku ilmu pengetahuan, menuntut ilmu di bangku sekolah ataupun dengan belajar dari pengalaman hidup.
Melengkapi rumah dengan fasilitas-fasilitas yang menjamin hidup sehat
Adanya sumber air yang baik.
Adanya kakus yang sehat.
Adanya tempat buang sampah dan air limbah yang baik.
Adanya perlengkapan PPPK untuk menanggulangi kecelakaan/sakit yang mendadak.
Pemeriksaan kesehatan
Secara periodik, pada waktu-waktu tertentu walaupun merasa sehat.
Segera memeriksakan diri bila merasa sakit

Materi kelas 8 minggu 12 pencegahan pergaulan bebas 4

A. Cara Menghindari Pergaulan Bebas di Kalangan Pelajar

Dewasa ini banyak sekali Remaja yang terjerumus dalam pergaulan bebas, terutama sekali di kalangan Pelajar / mahasiswa. Pemakaian narkoba hingga budaya seks bebas adalah salah satu dampak yang di timbulkan oleh pergaulan bebas, Jadi bagi para remaja hal semacam ini sudah patut di hindari agar jangan sampai terjerumus ke pergaulan bebas tersebut.

Remaja adalah generasi penerus bangsa yang nantinya akan membangun Indonesia lebih baik dan lebih maju lagi, jadi bila pergaulan bebas ini sudah membudaya, maka hal tersebut perlu kita cegah agar jangan sampai bangsa Indonesia ini rusak oleh para remaja yang bertindak tidak senonoh hingga merusak diri mereka sendiri dan juga merusak negaranya sendiri.

Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang berperan penting dalam memberikan pondasi yang kuat bagi para remaja. pada masa ia masih kecil sebenarnya harus di berikan perhatian yang lebih agar nantinya ketika sudah dewasa tidak sampai terjerumus dalam pergaulan bebas. berikut adalah cara menghindari / mengatasi pergaulan bebas di kalangan pelajar.

1. Ingat kepada orang tua
Agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas maka penting untuk kita selalu mengingat orang tua, dimana ia telah bersusah payah memperjuangkan kita untuk bersekolah agar menjadi orang yang baik dan juga sukses. maka disanalah kita berfikir untuk tidak melakukan sesuatu yang dapat membuat kita terjerumus dalam hal yang tidak baik. bila sudah terjerumus dalam hal yang tidak baik lihatlah dan pikirkanlah bagaimana perasaan orang tua mu, mereka pasti sangat kecewa dan sedih atas apa yang telah kamu perbuat.

2. Perbanyak aktivitas yang positif
Untuk menghindari pergaulan yang tidak baik maka hal yang penting untuk dilakukan adalah sibukan diri dengan perbuatan yang positif. misalnya banyak beraktifitas dalam organisasi yang baik dan melakukan hal-hal yang bersifat positif. dengan menyibukan diri oleh hal-hal yang positif maka akan dapat membuat diri terhindar dari perbuatan yang tidak baik, seperti pergaulan bebas.

3. Menaati aturan hukum yang berlaku
Dalam pemerintahan kita ini tentu sudah banyak sekali aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah agar remajanya tidak sampai terjerumus dalam pergaulan bebas, maka sudah sepatutnya sebagai remaja untuk menegakan hukum yang berlaku itu agar jangan sampai terjerumus dalam pergaulan bebas yang nantinya dapat memberikan dampak negatif bagi diri sendiri.

1.        Bergaul dengan orang yang baik

Pergaulan sangat berperan sekali bagi para remaja, bila salah dalam memilih pergaulan maka akan lebih mudah untuk terjerumus dalam hal-hal yang tidak baik. oleh karenanya pilihlah teman bergaul yang baik agar prilaku kita semakin baik pula.

Prinsip-Prinsip Etika Pergaulan Remaja
1. Hak dan kewajiban
Hak kita memang layak untuk kita tuntut, tapi juga jangan sampai meninggalkan kewajiban kita sebagai makhluk sosial.

2. Tertib dan disiplin
Selalu tertib dan disiplin dalam melakukan setiap aktivitas. Disiplin waktu biar tidak keteteran.

3. Kesopanan
Senantiasa menjaga sopan santun, baik dengan teman sebaya atau orang tua dan juga guru dimanapaun dan kapanpun.

4. Kesederhanaan Bersikaplah sederhana.

5. Kejujuran
Jujur akan membawa kita ke dalam kebenaran. Bersikap jujurlah walau itu pahit.

6. Keadilan
Senantiasa bersikap adil dalam bergaul. Tidak membeda-bedakan teman.

7. Cinta Kasih
Saling mencintai dan menyayangi teman kita agar terhindar dari permusuhan.

8. Suasana & tempat pergaulan kita
Ini sangat penting juga buat kita untuk diperhatikan.

J. Prinsip Dasar Pergaulan yang Sehat
Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua kutub yang ekstrem, yaitu terlalu sensitif (menutup diri) atau terlalu bebas. Semestinya, lebih ditekankan kepada hal-hal positif, seperti untuk mempertegas eksistensi diri atau guna menjalin persaudaraan serta menambah wawasan.

1. Saling menyadari bahwa semua orang saling membutuhkan dan merasa paling benar
Seperti kita ketahui bersama bahwa setiap manusia pasti akan membutuhkan manusia lain. Keadaan ini harus kita sadari betul, supaya kita tidak menjadi manusia paling egois

2. Hubungan memberikan nilai positif bagi kedua belah pihak
Hubungan yang baik adalah hubungan yang saling menguntungkan. Saya yakin anda tidak suka di rugikan demikian sebaliknya orang lain juga tidak suka kita rugikan. Dari itulah salah satu dasar pergaulan sehat yang lain adalah simbiosis mutualisme. Jangan sampai kita berpikir untuk merugikan orang lain

3. Saling menghormati dan menghargai
Satu kata yang selalu saya ingat jika kita ingin di hargai dan di hormati orang lain, maka kita harus lebih dulu bisa menghargai dan menghormati orang lain. Mengahargai dan menghormati orang lain ini bisa di lakukan dengan banyak hal seperti menghargai dan menghormati pendapat orang lain, menghargai dan menghormati cara beribadah orang lain, menghargai dan menghormati adat istiadat orang lain, menghargai dan menghormati cara berpikir orang lain dan sebagainya.

4. Tidak berprasangka buruk
Agama manapun jelas melarang seseorang untuk berprasangka buruk kepada orang lain. Karena prasangka buruk hanya akan mendatangkan masalah dan permusuhan antara kita dengan orang lain.

5. Saling memahami perbedaan
Manusia di lahirkan dengan berbagai macam perbedaan, baik itu dari segi fisik, psikologis, ras, suku, budaya dan lain-lain. Setiap manusia itu memiliki keunikan tersendiri, karena hal inilah kita harus memahami perbedaan tersebut.

6. Saling memberikan nasihat
Orang bijak berkata teman yang baik adalah teman yang selalu mengajak ke jalan yang baik dan mencegah ke jalan yang tidak baik. Ini juga salah satu prinsip pergaulan yang sehat. Dengan saling memberikan nasehat, kita secara tidak langsung, menjalin hubungan yang lebih sehat bukan hanya untuk dunia saja, tapi juga untuk akhirat kelak.

Kamis, 18 Maret 2021

Materi kelas 9 minggu 11 P3K bagian 2

A. Peralatan P3K dan Cara Penggunaannya

Untuk dapat melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) tentunya diperlukan peralatan-peralatan yang sederhana, harapannya di rumahmu disediakan peralatan jenis ini. Paling kurang kamu bersama keluargamu dapat memanfaatkannya apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan ringan, misalnya luka ringan saat kamu membantu ibumu di dapur, atau kena benda tajam lainnya.

Sekarang baca peralatan atau perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan minimal yang perlu dipersiapkan dalam usaha memberikan pertolongan, antara lain sebagai berikut.
1. Peralatan P3K
a. Kasa Steril
Kasa merupakan sejenis kain tipis dan lembut, biasanya digunakan untuk pembalut luka.
b. Plester
Plester digunakan untuk merekatkan kasa penutup agar tidak terlepas.
c. Plester obat
Plester obat (plester yang mengandung obat) biasanya digunakan untuk menutup luka kecil yang telah dibersihkan, misalnya akibat teriris atau tersayat benda tajam. Pada permukaan tengah plester terdapat lapisan yang mengandung obat.
d. Kapas
Kapas digunakan untuk membersihkan luka atau mengoleskan obat. Biasanya sebelum digunakan, kapas terlebih dahulu dibasahi dengan air bersih yang steril atau larutan pembersih luka, setelah itu baru dipakai untuk membersihkan luka yang kotor.
e. Gunting
Gunting yang digunakan sebaiknya gunting perban tahan karat.
f. Lampu senter
Lampu senter digunakan untuk melihat luka tertentu agar lebih jelas, misalnya suatu benda yang masuk ke telinga atau melihat benda yang sangat kecil di dalam luka.

Biasanya peralatan tersebut di atas sudah ada di rumahmu masing- masing, hanya tempatnya berserakan di mana-mana, maka sekarang tugasmu adalah mengemas peralatan-peralatan tersebut dalam satu tas atau kotak, dan digantungkan pada satu tempat yang dapat dilihat oleh semua anggota keluargamu di rumah, dan mudah dijangkau.
1. Obat-obatan P3K

Setelah kamu mengetahui berbagai jenis peralatan yang dapat kamu gunakan untuk melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan, sekarang kamu baca dengan saksama informasi berikut ini, isinya memuat tentang jenis obat-obat ringan yang dapat dibeli secara bebas tanpa harus menggunaka resep dokter, adapun jenis obat-obat tersebut adalah sebagai berikut.
a. Obat Luka Ringan

1) Jenis obat
a) Obat merah (mercurochroom).
b) Betadine.

2) Cara penggunaannya
Bersihkan luka dengan obat pencuci luka atau air terlebih dahulu, kemudian oleskan obat pada luka.
3) Kegunaannya
Mempercepat penyembuhan pada luka yang ringan seperti tersayat benda tajam dan menghindarkan luka dari kotoran agar tidak infeksi.

b. Obat Pencuci Luka
 
1) Jenis obat
a) Rivanol.
b) Alkohol 70%.
c) Boorwater (larutan boric).

2) Cara penggunaannya
Bersihkan luka dengan obat pencuci luka agar bersih dan steril kemudian oleskan obat pada luka.
3) Kegunaannya
Mempercepat penyembuhan pada luka yang ringan seperti tersayat benda tajam dan menghindarkan luka dari kotoran agar tidak infeksi.

c. Obat Luka Bakar

1) Jenis Obat
a) Bioplacenton.
b) Salep minyak ikan.
c) Lidah Buaya.

2) Cara Penggunaannya:
Bersihkan luka dengan obat pencuci luka agar bersih dan steril kemudian oleskan obat pada luka. Potong pangkal daun lidah buaya. Biarkan sampai lender keluar. Oleskan lender lidah buaya pada bagian yang sakit hingga merata sesering mungkin.

3) Kegunaannya
Mempercepat penyembuhan pada luka bakar.
Akan lebih baik jika kamu menyatukan peralatan P3K dengan obat- obat P3K ini, sehingga saat dibutuhkan sekaligus mendapatkan alat dan obatnya.

silahkan absen pada form berikut



Materi kelas 8 minggu 11 Pencegahan pergaulan bebas 3

F. Solusi Pencegahan Pergaulan Bebas

Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi lainnya. Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Memperbaiki Cara Pandang

Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”. Maksudnya adalah sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.

2. Menjaga Keseimbangan Pola Hidup

Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.

3. Jujur pada Diri Sendiri

Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-masing, sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.

4. Memperbaiki Cara Berkomunikasi

Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat. Untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.

5. Perlunya Remaja Berpikir untuk Masa Depan

Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS nantinya.

6. Menanamkan Nilai Ketimuran

Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi pentingnya nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk terjun ke pergaulan bebas.

7. Mengurangi Menonton Televisi

Televisi idealnya bisa menjadi sarana mendapatkan informasi yang mendidik dan bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun, kenyataannya, saat ini harapan itu sangat jauh. Televisi kita terutama stasiun televisi swasta, mereka lebih banyak menampilkan acara hiburan, maupun sinetron-sinetron yang menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas, hedonis. Begitu juga beragam tayangan infotainment yang kadang menayangkan acara perselingkuhan, sex bebas di kalangan artis.

Dengan demikian, kisah pergaulan bebas bukan menjadi hal yang tabu lagi. Makanya, tak ada langkah yang lebih manjur selain mengurangi menonton televisi ini karena lambat laun otak akan teracuni oleh nilai-nilai yang sebenarnya sangat negatif. Untuk mendapatkan informasi, kalangan muda bisa mengalihkan perhatian dengan membaca koran, majalah maupun buku-buku. Pekerjaan yang agak berat memang, tapi jauh lebih produktif daripada kebanyakan menonton televisi yang tidak jelas dan cenderung merusak akal sehat dan pikiran.

8. Banyak Beraktivitas secara Positif

Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif dijalankan. Pergaulan bebas, biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang mempunyai banyak waktu longgar, banyak waktu bermain, bermalam minggu. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat hal-hal positif perlu terus dikembangkan. Misalnya dengan melibatkan anak muda dalam organisasi-
organisasi sosial, menekuni hobinya dan mengembangkannya menjadi lahan bisnis yang menghasilkan, maupun mengikuti acara-acara kreatifitas anak-anak muda. Dengan demikian, waktu mudanya akan tercurahkan untuk hal-hal positif dan sedikit waktu untuk memikirkan hal-hal negatif seperti pergaulan bebas tersebut.

9. Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas

Di kalangan muda, pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa jadi mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkannya. Seperti misalnya penyakit kelamin yang mematikan. Informasi-informasi mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas ini perlu terus disebarkan di kalangan pemuda. Harapannya, mereka juga punya informasi sebagai bahan pertimbangan akal sehatnya. Jika informasi tersebut belum didapatkan ada kemungkinan mereka akan terus melakukan pergaulan bebas semau mereka. Tapi, kalau informasi sudah didapatkan namun mereka tetap nekad melakukannya persoalan lain lagi. Sepertinya perlu ada penanganan khusus, apalagi yang sudah terang-terangan bangga melakukan pergaulan bebas.

10. Menegakkan Aturan Hukum

Bagi yang bangga tersebut, tak ada hal lain yang bisa menghentikan selain adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera. Yang demikian harus dirumuskan dan dilaksanakan melalui hukum yang berlaku di negara kita. Langkah ini sebagai benteng terakhir untuk menyelamatkan anak-anak muda dari amoralitas karena perilaku pergaulan bebas yang lambat laun otomatis akan merusak bangsa ini.


G. Faktor yang Memengaruhi Pergaulan Remaja

Sebagai makhluk sosial, individu di tuntut untuk mampu mengatasi segala permasalahan yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan sosial dan mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku. Begitu juga dengan pergaulan pada remaja, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi antara lain sebagai berikut.

a) Kondisi fisik
b) Kebebasan Emosional
c) Interaksi sosial.
d) Pengetahuan terhadap kemampuan diri
e) Penguasaan diri terhadap nilai-nilai moral dan agama

silahkan absen pada form berikut

Materi kelas 7 minggu 11 perkembangan tubuh remaja 3

Ciri-Ciri Anak Sehat dan Tanda-Tanda Gangguan Kesehatan


Ciri-ciri anak sehat

Tumbuh dengan baik, dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan secara teratur, dan proporsional.
Tangkas, gesit dan gembira.
Mata bersih dan bersinar.
Nafsu makan baik, pencernaan baik, bibir dan lidah segar, pernapasan tidak berbau.
Senang melakukan olahraga dan menikmati masa istirahatnya se­cara teratur.
Kulit dan rambut bersih dan tidak kering.
Tidak mempunyai perasaan tertekan dan mudah menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungannya.
Perkembangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkatan umur dan kelamin.

Tanda-tanda gangguan kesehatan

Keadaan umum

kesan umum jelek.
sikap tubuh yang buruk.
lekas lelah.
sangat gemuk/kurus.
kurang bersemangat, lekas lelah.
kebiasaan makan yang kurang baik.
kesulitan dalam membaca/mendengar.
tidak melakukan kebiasaan-kebiasaan sehat..
Mata
sering mengedipkan/mengusap mata.
mata berair, banyak kotoran.
peradangan mata.
mata juling.
mata melihat terlalu dekat/jauh.
Telinga
berdengung-dengung.
Pekak (pendengaran berkurang).
berair/nanah.
sering merasakan sakit di telinga.
bengkak bawah telinga (gondongan).
Hidung dan mulut
ingus meleleh, berdarah.
sukar bernafas dari hidung.
sering pilek.
kerongkongan sakit.
tonsil membesar.
tidur dengan mulut terbuka.
mulut berbau.
gigi berlobang.
gusi berdarah.

Tingkah laku
gelisah.
gerakan-gerakan tak terkendali.
sering bertengkar, tidak kooperatip.
gangguan berbicara.
sering ke kamar kecil.
mencuri (kleptomania).

Sering tak masuk sekolah karena
sering masuk angin.
sakit kepala.
sakit gigi.
malas bersekolah.

Tanda-tanda kurang gizi
timbangan berat badan terus menurun, atau dalam jangka waktu tertentu tidak kunjung naik.
mata cekung, lingkaran biru sekitar mata, kelopak/selaput mata pucat.
roman muka yang tegang atau lemah.
otot lembek, lekas lelah, pucat.
sikap badan yang buruk.
pemarah, sikap masa bodoh (apathis).

Silahkan absen pada form berikut

Minggu, 14 Maret 2021

Materi kelas 8 minggu 10 pecegahan pergaulan bebas 2

 D. Penyebab Maraknya Pergaulan Bebas di Indonesia

1. Sikap mental yang tidak sehat

Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok- olok, memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal berdampak negatif, contohnya dengan adanya pergaulan bebas.

2. Pelampiasan rasa kecewa

Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan kekecewaannya terhadap orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus menerus(baik dari segi prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan peraturan yang terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi, dan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam lingkungan hidupnya.

3. Kegagalan remaja menyerap norma

Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya adalah westernisasi

E. Dampak Pergaulan Bebas

Terjadinya pergaulan bebas memberikan pengaruh besar bagi diri sendiri, orang tua, masyarakat dan juga Negara.Dampak yang ditimbulkan dari pergaulan bebas antara lain sbb.

1. Seks bebas
2. Ketergantungan obat/narkoba
3. Menurunnya tingkat kesehatan
4. Merenggangnya hubungan keluarga
5. Menurunnya prestasi
6. Berdosa (www.artikerlsiana.com)

SILAHKAN ABSEN PADA FORM BERIKUT


Materi kelas 7 minggu 10 perkembangan tubuh remaja 2


Pertumbuhan, Perkembangan, Kebutuhan serta Faktor-Faktor yang Memengaruhi Anak Usia Sekolah

Pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah dipengaruhi oleh (interaction ) dan keputusan-keputusan yang diambilnya setiap saat, sehingga­ merupakan suatu proses yang dinamis. Ada beberapa tahap­ (stadium) tertentu di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan ini, tetapi setiap orang tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh faktor-­faktor keturunan, lingkungan dan pengalaman-pengalaman pribadi.

Berikut ini akan diuraikan beberapa sifat-sifat dari pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah dengan menunjukkan kebutuhan­ kesehatan siswa sehingga dapat dibuat bimbingan,­ pendidikan dan pelajaran-pelajaran yang akan diberikan pada anak usia tertentu.

Umur 6-14 Tahun:
Perkembangan jasmani
Perkembangan jasmani relatif lambat dibandingkan dengan perkembangan pada usia sebelumnya.
Adanya pertumbuhan bola mata, sehingga ada kemungkinan terjadinya­ gangguan penglihatan pada masa ini.
Kerangka tulang belakang serta ligament masih lemah, sehingga perlu dijaga sikap duduk dan berdiri yang baik.
Masa pubertas yang terjadi pada akhir masa ditandai dengan adanya pertumbuhan badan yang sangat cepat.
Telah tampak tenda-tanda permulaan masa adolesensia (masa remaja), pada anak laki-laki suara membesar, pada anak perempuan membesarnya buah dada serta haid pertama.
Perkembangan jasmani sangat dipengaruhi oleh lingkungan mental dan sosial.

Perkembangan jiwa, emosi, sosial dan intelek
Mulai belajar menghitung, membaca dan menulis, sudah mulai mengadakan konsepsi, simbolisasi dan belajar mengadakan komunikasi.
Dimulai suatu perkembangan ”kepribadian sosial” dan mulai menyadari­ konsep-konsep hidup, (concience, moralitas dan norma kehidupan)­.
Pada masa pubertas (12-14), energi meluap-luap, avonturisme dan hubungan dengan orang lain masih canggung.
Nilai religi (agama), etik dan estitik belum mendalam.

Kebutuhan (Requirements)
Jumlah makanan yang cukup serta mempunyai nilai gizi yang tinggi.
Latihan-latihan jasmani dan istirahat yang cukup serta teratur.
Tindakan-tindakan pencegahan penyakit.
Di dalam dan di luar lingkungan keluarga (sekolah, kepramukaan dan sebagainya), perlu diberi kesempatan untuk dapat memperkembangkan kepribadiannya yang meliputi segi sosial dan moral.

Faktor-faktor yang memengaruhi
Masalah gizi yang antara lain disebabkan oleh faktor emosionil.
Penyakit.
Masalah gigi berupa antara lain malloclussion, crowding.
Kontak lingkungan lebih luas sehingga dapat menimbulkan konflik-konflik karena perubahan-perubahan yang dialaminya.

Masa Adolesensia (Masa Remaja)

Perkembangan jasmani
Fungsi organ-organ endoktrin telah mencapai kesempurnaan.
Penambahan jaringan lemak di bawah kulit (subkutan) lebih banyak­ pada wanita dari pada anak laki-laki.
Jaringan otot-otot pada anak laki-laki lebih berkembang dari pada jaringan otot pada anak perempuan.

Perkembangan jiwa, emosi, sosial dan intelek
Faktor yang penting ialah perhatian terhadap seks, yang memengaruhi hubungan dengan kawan dari jenis kelamin yang lain.
Pemikiran sudah kritis, juga terhadap kewibawaan orang tuanya.
Emosi belum mencapai suatu stabilisasi tertentu dan perlu adanya simpati dan nasihat-nasihat.
Mulai memisahkan diri dari orang tua dan mencari pergaulan dengan­ teman-teman sebayanya.
Ada aktivitas dan experimental sosial.
Melalui proses identifikasi dan imitasi dibangkitkan dan dikembangkan­ cita-cita muluk dan aspirasi-aspirasi yang tinggi, perlu adanya­ identification figure yang baik.

Kebutuhan (Requirements)
Diperlukan adanya pengertian dari orang tua dan keluarga, tentang­ proses perkembangan dan sifat-sifat tertentu pada anak masa peralihan ini sulit bagi kedua belah pihak, orang tua maupun anak.
Perlu penanggapan secara perorangan, jangan disamaratakan semua anak, tanpa mengabaikan faktor-faktor di luar diri mereka.
Perlu bantuan dalam meringankan setiap tekanan (stress) baik fisik maupun mental.
Diberikan pendidikan tentang kesehatan dan sex yang diatur dan diselenggarakan secara bijaksana, termasuk pengetahuan biologik dari fungsi alat kelamin.

Faktor-faktor yang memengaruhi
Kurang pengertian, pengetahuan serta perhatian tentang kesehatan, dapat menimbulkan bermacam-macam penyakit, cedera akibat ke­ celakaan, anemia, penyakit kulit, TBC, kekurangan gizi, obesitas, problem-problem psikologi, problem-problem seks dan lain-lain.
Adaptasi sosial yang tidak berhasil, menimbulkan bermacam-macam tingkah laku dan perbuatan yang tidak baik, konflik dan cara­-cara kehidupan yang tidak harmonis dalam keluarga lambat laun dapat menimbulkan gangguan mental, neurosis, psikosis, narkotika, dan lain-lain.
Kehidupan spirituil yang baru berkembang dapat berubah-rubah me­ nurut situasi kondisi dan waktu serta dapat menimbulkan penye­ lewengan atau tindakan ekstrem

Usaha-Usaha yang perlu dikerjakan untuk Memenuhi Kebutuhan
Pendidikan kesehatan termasuk di dalamnya tentang perkawinan dan kehidupan keluarga.
Pemeliharaan kesehatan badan, termasuk pencegahan penyakit.
Bimbingan dalam belajar dan aktivitas extra kurikuler.
Pendidikan ketrampilan (vocational training).
Usaha bimbingan dan nasehat bagi pelajar.
Olahraga kesehatan.
Pendidikan tentang bahaya-bahaya lingkungan

SILAHKAN ABSEN PADA FORM BERIKUT

Minggu, 07 Maret 2021

Materi Kelas 7 smt 2 minggu 9 Perkembangan Tubuh Remaja

A. Perkembangan Jasmani

Sejak lahir, jasmani seseorang terus tumbuh berkembang, baik dalam bentuk badan dan ukuran-ukuran badannya, maupun dalam daya kerjanya. Pertumbuhan dan perkembangan ini berjalan terus sampai seseorang menjadi dewasa, ialah pada umur sekitar 25 tahun. Akan tetapi perkembangan jiwa seseorang, di antaranya perkembangan kecerdasan seseorang, tidak berhenti Dalam umur 25 tahun. Sebab perkembangan jiwa atau kecerdasan seseorang mungkin masih dapat berlangsung terus sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Pertumbuhan jasmani dan pertumbuhan kecerdasan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor atau keadaan, seperti berikut ini.

1. Faktor Keturunan
Artinya bila orang tuanya besar-besar, mungkin sekali anak-anaknya juga besar-besar. Kalau orang tuanya tinggi, anaknya juga tinggi. Kalau orang tuanya pandai, anaknya juga cerdas. Walaupun menurut hukum keturunan (hukum genetika, tidak selalu dapat demikian halnya).

2. Faktor Pembawaan
Artinya, perkembangan seseorang sudah ditentukan pula oleh keadaannya selama di dalam kandungan. Misalnya ada anak-anak yang lahir dengan kelainan-kelainan pada bagian tubuhnya, seperti busung kepala atau hydrocephalus, bibir sumbing, langit-langit yang terbelah, perkembangan jaringan otak yang tidak sempurna, dan macam-macam cacat jasmani lainnya.

3. Faktor Luar
Faktor luar ini penting sekali diperhatikan. Sebab kalau sebagai akibat faktor keturunan dan faktor pembawaan manusia tidak dapat berbuat banyak, maka manusia pada hakekatnya dapat mengendalikan faktor luar yang sangat berpengaruh bagi perkembangan jasmaninya.

Faktor luar yang perlu mendapatkan perhatian adalah sebagai berikut:

a. Keadaan gizi
Kualitas gizi manusia sejak di dalam kandungan, dan pada masa-masa pertumbuhan selanjutnya mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan jasmani dan kecerdasan. Para ahli berpendapat bahwa kekurangan protein atau zat putih telur pada waktu anak-anak dapat memengaruhi pertumbuhan kecerdasan.

b. Gangguan kesehatan
Anak-anak yang sering sakit sudah barang tentu akan terganggu pula pertumbuhan badannya. Lebih-lebih penyakit yang menahun.

c. Rangsangan
Dengan latihan-latihan jasmani atau berolahraga jasmani akan dirangsang untuk tumbuh menjadi lebih kuat dan sehat. Orang-orang yang kurang gerak jasmaninya akan menjadi lemah dan tidak tahan menghadapi serangan berbagai penyakit.

Silahkan mengisi absen pada form berikut

Materi Kelas 8 minggu 9 smt 2 Pencegahan Pergaulan Bebas

 Pencegahan Pergaulan Bebas

A. Pengertian

1. Pengertian Pencegahan

Nomina (kata benda) proses, cara, perbuatan mencegah; pencegahan; penolakan, misalnya, usaha pencegahan kemusnahan bahasa daerah sedang diseminarkan; sedapat mungkin dilakukan pencegahan terhadap faktor yang dapat menimbulkan komplikasi (menurut KBBI).

2. Pengertian Pergaulan

Merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerja sama antarindividu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.

Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas dari kewajiban, tuntutan, aturan, syarat dan perasaan malu, atau dapat juga diartikan sebagai perilaku menyimpang yang melanggar norma agama maupun norma kesusilaan, (www.artikerlsiana.com). Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa.Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun.Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan ini pun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan.Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orang tuanya.

B. Ciri-Ciri Pergaulan Bebas

1. Penghamburan harta untuk memenuhi hasratnya.
2. Upaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan keji
3. Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat
4. Rasa ingin tahu yang besar
5. Rasa ingin mencoba dan merasakan
6. Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yang dihadapi.
7. Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, rasa malas, perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan diri serta selalu ingin mencoba dalam banyak hal.
8. Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi dewasa dan berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai seorang anak dalam keluarganya.
9. Banyak mengalami tekanan mental dan emosi.
10. Terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain.


C. Faktor Penyebab Pergaulan Bebas

1. Faktor Orang Tua

Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah. Sistem komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang dengan cepat mempengaruhi anak-anak. Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan jaman para orang tua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tua dalam era ini, dapat kita sebutkan antara lain sebagai berikut.

a) Faktor kesenjangan pada sebagian masyarakat kita masih terdapat anak- anak yang merasa bahwa orang tua mereka ketinggalan jaman dalam urusan orang muda. Anak-anak muda cenderung meninggalkan orang tua, termasuk dalam menentukan bagaimana mereka akan bergaul. Sementara orang tua tidak menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada usaha mengatasinya.

b) Faktor kekurangpedulian orang tua terhadap pergaulan muda-mudi. Mereka cenderung menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak-anak muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat.

c) Faktor ketidakmengertian kasus ini banyak terjadi pada para orang tua yang kurang menyadari kondisi jaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan anak-anaknya, ternyata tidak banyak yang mereka lakukan. Bukannya mereka tidak peduli, tetapi memang mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat.

d) Faktor agama dan iman. Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi pada remaja yang ikut ke dalam pergaulan bebas ini biasanya tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak.

e) Perubahan Zaman. Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat yang lebih bebas.

Materi kelas 9 minggu 9 Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

 Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

Materi pelajaran yang akan kamu pelajari pada bab ini adalah “tindakan P3K pada kejadian darurat, baik pada diri sendiri maupun orang lain”. Materi pelajaran ini hendaknya kamu baca dan pelajari dengan sakasama, karena di dalamnya memuat tentang segala sesuatu yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, dan bahkan jika kamu sudah terampil kamu akan dapat memberikan bantuan kepada orang-orang yang berada di sekitarmu, seperti orang tua-muda, karib-kerabat, dan teman-temanmu. Materi yang akan dipaparkan di dalam bab ini memuat tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan.

Tidak seorang pun yang menginginkan atau berharap mendapat kecelakaan, akan tetapi ketika kecelakaan itu menimpa, kita pun tidak bisa mengelak darinya. Kita tidak akan pernah tahu kapan dan di mana kecelakaan itu dapat terjadi, di dalam perjalanan, di sekolah, di tempat berenang, tempat- tempat rekreasi bahkan di rumah kita sendiri pun kecelakaan dapat terjadi. Dan sebagai akibat dari kecelakaan itu, korban dapat menderita luka berat dan luka ringan, pingsan, bahkan meninggal seketika.

Apa yang seharusnya kita lakukan apabila korban tidak meninggal seketika akibat kecelakaan? Yang bisa dilakukan pertama kali adalah berusaha untuk memperkecil akibat dari musibah atau kecelakaan tersebut. Itulah yang dinamakan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K).

1. Pengertian P3K

Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) ialah pertolongan sementara yang diberikan kepada seseorang yang menderita sakit atau kecelakaan sebelum mendapat pertolongan dari tenaga medis atau dokter, yang sifatnya memberikan perasaan tenang kepada korban, serta mencegah atau mengurangi
rasa takut, dan yang terpenting adalah mengurangi risiko bahaya yang lebih besar yang ditimbulkan akibat kecelakaan tersebut.

2. Tujuan P3K

Orang selalu berusaha menghindari penyakit atau kecelakaan. Tetapi tidak seorang pun tahu kapan penyakit atau kecelakaan itu akan datang. Karena itu kita harus selalu berusaha untuk memperkecil akibat dari musibah atau kecelakaan yang mungkin sewaktu-waktu akan menimpa diri atau sanak keluarga kita.

Kecelakaan itu bermacam-macam dan penanganannya pun memerlukan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai. Kecelakaan dapat terjadi di mana- mana, misalnya, kecelakaan di rumah, di perjalanan, di sekolah, di tempat kerja, di kolam enang, di tempat-tempat rekreasi, dan di tempat-tempat lain. Sebagai akibat kecelakaan, korban dapat meninggal seketika, pingsan, luka berat, dan luka ringan.

Korban kecelakaan yang masih hidup memerlukan pertolongan yang cepat, supaya korban terhindar dari bahaya maut. Di sinilah letak fungsi pertolongan pertama sebelum tenaga medis datang. Bila dilakukan dengan benar, pertolongan pertama pada kecelakaan dapat menolong jiwa seseorang. Tetapi bila dilakukan dengan salah, bahkan dapat membahayakan jiwa korban.

Oleh karena itu, orang yang memberikan pertolongan pertama harus mempunyai pengetahuan, keterampilan dan mampu melihat situasi dan kondisi korban sebelum melakukan pertolongan pertama. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam memberikan pertolongan pertama, antara lain sebagai berikut.

1) Memanggil orang dewasa yang ada disekitar kejadian, bila memungkinkan
2) Panggillah dokter/petugas medis secepat mungkin.
3) Hentikan perdarahan.

Silahkan absen pada form berikut