Pertumbuhan, Perkembangan, Kebutuhan serta Faktor-Faktor yang Memengaruhi Anak Usia Sekolah
Pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah dipengaruhi oleh (interaction ) dan keputusan-keputusan yang diambilnya setiap saat, sehingga merupakan suatu proses yang dinamis. Ada beberapa tahap (stadium) tertentu di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan ini, tetapi setiap orang tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh faktor-faktor keturunan, lingkungan dan pengalaman-pengalaman pribadi.
Berikut ini akan diuraikan beberapa sifat-sifat dari pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah dengan menunjukkan kebutuhan kesehatan siswa sehingga dapat dibuat bimbingan, pendidikan dan pelajaran-pelajaran yang akan diberikan pada anak usia tertentu.
Umur 6-14 Tahun:
Perkembangan jasmani
Perkembangan jasmani relatif lambat dibandingkan dengan perkembangan pada usia sebelumnya.
Adanya pertumbuhan bola mata, sehingga ada kemungkinan terjadinya gangguan penglihatan pada masa ini.
Kerangka tulang belakang serta ligament masih lemah, sehingga perlu dijaga sikap duduk dan berdiri yang baik.
Masa pubertas yang terjadi pada akhir masa ditandai dengan adanya pertumbuhan badan yang sangat cepat.
Telah tampak tenda-tanda permulaan masa adolesensia (masa remaja), pada anak laki-laki suara membesar, pada anak perempuan membesarnya buah dada serta haid pertama.
Perkembangan jasmani sangat dipengaruhi oleh lingkungan mental dan sosial.
Perkembangan jiwa, emosi, sosial dan intelek
Mulai belajar menghitung, membaca dan menulis, sudah mulai mengadakan konsepsi, simbolisasi dan belajar mengadakan komunikasi.
Dimulai suatu perkembangan ”kepribadian sosial” dan mulai menyadari konsep-konsep hidup, (concience, moralitas dan norma kehidupan).
Pada masa pubertas (12-14), energi meluap-luap, avonturisme dan hubungan dengan orang lain masih canggung.
Nilai religi (agama), etik dan estitik belum mendalam.
Mulai belajar menghitung, membaca dan menulis, sudah mulai mengadakan konsepsi, simbolisasi dan belajar mengadakan komunikasi.
Dimulai suatu perkembangan ”kepribadian sosial” dan mulai menyadari konsep-konsep hidup, (concience, moralitas dan norma kehidupan).
Pada masa pubertas (12-14), energi meluap-luap, avonturisme dan hubungan dengan orang lain masih canggung.
Nilai religi (agama), etik dan estitik belum mendalam.
Kebutuhan (Requirements)
Jumlah makanan yang cukup serta mempunyai nilai gizi yang tinggi.
Latihan-latihan jasmani dan istirahat yang cukup serta teratur.
Tindakan-tindakan pencegahan penyakit.
Di dalam dan di luar lingkungan keluarga (sekolah, kepramukaan dan sebagainya), perlu diberi kesempatan untuk dapat memperkembangkan kepribadiannya yang meliputi segi sosial dan moral.
Faktor-faktor yang memengaruhi
Masalah gizi yang antara lain disebabkan oleh faktor emosionil.
Penyakit.
Masalah gigi berupa antara lain malloclussion, crowding.
Kontak lingkungan lebih luas sehingga dapat menimbulkan konflik-konflik karena perubahan-perubahan yang dialaminya.
Jumlah makanan yang cukup serta mempunyai nilai gizi yang tinggi.
Latihan-latihan jasmani dan istirahat yang cukup serta teratur.
Tindakan-tindakan pencegahan penyakit.
Di dalam dan di luar lingkungan keluarga (sekolah, kepramukaan dan sebagainya), perlu diberi kesempatan untuk dapat memperkembangkan kepribadiannya yang meliputi segi sosial dan moral.
Faktor-faktor yang memengaruhi
Masalah gizi yang antara lain disebabkan oleh faktor emosionil.
Penyakit.
Masalah gigi berupa antara lain malloclussion, crowding.
Kontak lingkungan lebih luas sehingga dapat menimbulkan konflik-konflik karena perubahan-perubahan yang dialaminya.
Perkembangan jasmani
Fungsi organ-organ endoktrin telah mencapai kesempurnaan.
Penambahan jaringan lemak di bawah kulit (subkutan) lebih banyak pada wanita dari pada anak laki-laki.
Jaringan otot-otot pada anak laki-laki lebih berkembang dari pada jaringan otot pada anak perempuan.
Perkembangan jiwa, emosi, sosial dan intelek
Faktor yang penting ialah perhatian terhadap seks, yang memengaruhi hubungan dengan kawan dari jenis kelamin yang lain.
Pemikiran sudah kritis, juga terhadap kewibawaan orang tuanya.
Emosi belum mencapai suatu stabilisasi tertentu dan perlu adanya simpati dan nasihat-nasihat.
Mulai memisahkan diri dari orang tua dan mencari pergaulan dengan teman-teman sebayanya.
Ada aktivitas dan experimental sosial.
Melalui proses identifikasi dan imitasi dibangkitkan dan dikembangkan cita-cita muluk dan aspirasi-aspirasi yang tinggi, perlu adanya identification figure yang baik.
Kebutuhan (Requirements)
Diperlukan adanya pengertian dari orang tua dan keluarga, tentang proses perkembangan dan sifat-sifat tertentu pada anak masa peralihan ini sulit bagi kedua belah pihak, orang tua maupun anak.
Perlu penanggapan secara perorangan, jangan disamaratakan semua anak, tanpa mengabaikan faktor-faktor di luar diri mereka.
Perlu bantuan dalam meringankan setiap tekanan (stress) baik fisik maupun mental.
Diberikan pendidikan tentang kesehatan dan sex yang diatur dan diselenggarakan secara bijaksana, termasuk pengetahuan biologik dari fungsi alat kelamin.
Kurang pengertian, pengetahuan serta perhatian tentang kesehatan, dapat menimbulkan bermacam-macam penyakit, cedera akibat ke celakaan, anemia, penyakit kulit, TBC, kekurangan gizi, obesitas, problem-problem psikologi, problem-problem seks dan lain-lain.
Adaptasi sosial yang tidak berhasil, menimbulkan bermacam-macam tingkah laku dan perbuatan yang tidak baik, konflik dan cara-cara kehidupan yang tidak harmonis dalam keluarga lambat laun dapat menimbulkan gangguan mental, neurosis, psikosis, narkotika, dan lain-lain.
Kehidupan spirituil yang baru berkembang dapat berubah-rubah me nurut situasi kondisi dan waktu serta dapat menimbulkan penye lewengan atau tindakan ekstrem
Usaha-Usaha yang perlu dikerjakan untuk Memenuhi Kebutuhan
Pendidikan kesehatan termasuk di dalamnya tentang perkawinan dan kehidupan keluarga.
Pemeliharaan kesehatan badan, termasuk pencegahan penyakit.
Bimbingan dalam belajar dan aktivitas extra kurikuler.
Pendidikan ketrampilan (vocational training).
Usaha bimbingan dan nasehat bagi pelajar.
Olahraga kesehatan.
Pendidikan tentang bahaya-bahaya lingkungan
Pendidikan kesehatan termasuk di dalamnya tentang perkawinan dan kehidupan keluarga.
Pemeliharaan kesehatan badan, termasuk pencegahan penyakit.
Bimbingan dalam belajar dan aktivitas extra kurikuler.
Pendidikan ketrampilan (vocational training).
Usaha bimbingan dan nasehat bagi pelajar.
Olahraga kesehatan.
Pendidikan tentang bahaya-bahaya lingkungan
SILAHKAN ABSEN PADA FORM BERIKUT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar