Jumat, 25 September 2020

Materi kelas 9 minggu 8

A. Aktivitas Pembelajaran Atletik melalui Jalan Cepat
 a. Aktivitas Pembelajaran Gerak Spesifik Jalan Cepat 
Hal yang sangat penting dalam kegiatan jalan ini adalah untuk memperbaiki posisi kaki kamu dalam berjalan. Jadi pembelajaran ini harus kamu manfaatkan sebesar-besarnya untuk memperbaiki posisi melangkah dan mengayunkan lengan. Jika kamu seorang laki-laki maka berjalanlah seperti laki-laki berjalan, jangan berjalan lemah gemulai seperti perempuan. Jalan cepat adalah gerak maju dengan melangkahkan kaki tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah. Setiap kaki melangkah, kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Olahraga jalan cepat meskipun dilakukan dengan cepat, tapi bukan berarti berlari. Karakteristik dan peraturan melakukan gerakan dalam jalan cepat adalah dalam satu langkah, di mana satu kaki harus berada di tanah sebelum kaki yang satunya diangkat dari tanah. Pembelajaran untuk jalan cepat terdiri atas pembelajaran teknik serta pembelajaran kekuatan, kecepatan, dan stamina. Jalan cepat menempuh jarak tertentu dilakukan sambil memperhatikan secara terus-menerus kontak kaki dengan tanah, gerak lengan, dan kerja pinggang secara aktif. 

 b. Aktivitas Pembelajaran Gerak Kombinasi Jalan Cepat 
 1) Aktivitas Pembelajaran Lomba Jalan Cepat Permainan (Hitam- Hijau), Dilakukan Berpasangan dan Berkelompok Agar aktivitas gerak jalan cepat menarik, maka gerak jalan ini dapat diterapkan dalam permainan (Hitam-Hijau), atau permainan tradisional lain yang ada di daerahmu. Permainan ini dilakukan berpasangan dan berkelompok, cara pelaksanaannya sebagai berikut. 
a) Pemain kelompok A diberi nama Hitam. 
b) Pemain kelompok B diberi nama Hijau. 
c) Setiap pemain berhadapan sikap melangkah. 
d) Nama kelompok yang disebut lari berbalik ke belakang dan kelompok yang tidak disebut mengejar. e) Cara penyebutan nama kelompok (Hi tam/jau). 
f) Yang tidak dapat mengejar atau dapat dikejar diberi tugas tambahan menggendong temannya tersebut. 
2) Aktivitas Pembelajaran Gerakan Jalan Cepat Menangkap Bola yang Dilambung 
Aktivitas pembelajaran berikut ini diarahkan untuk mengembangkan keterampilanmu dalam berjalan dengan posisi yang benar, media bola hanya untuk mengalihkan perhatian. Cara pelaksanaan kegiatan berjalan menggunakan bola dapat kamu lakukan sebagai berikut. 
a) Aktivitas pembelajaran dilakukan secara berpasangan. 
b) Berdiri dalam satu barisan, kamu di posisi belakang dan temanmu di depanmu. 
c) Kamu lambungkan bola ke depan, dan temanmu berjalan ke depan untuk menangkap bola. 
d) Setelah beberapa saat lakukan pergantian posisi, temanmu yang melambungkan dan kamu yang menangkap.


1) Aktivitas Pembelajaran Perlombaan Jalan Cepat Menempuh Jarak 200 Meter

Jenis aktivitas berikutnya yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan keterampilanmu dalam gerak jalan ini adalah perlombaan gerakan jalan cepat menempuh jarak 200 meter sebagai berikut.

a) Start

Gerakan start jalan cepat adalah sebagai berikut.
(1) Start perlombaan jalan cepat dilakukan dengan start berdiri.
(a) Pada aba “bersedia”, peserta didik menepatkan kaki kiri di belakang garis start, kaki kanan di belakang kaki kiri, badan agak condong ke depan, tangan bergantung kendor.
(b) Pada “bunyi pistol” atau aba “Ya!”, segera langkahkan kaki kanan ke muka, dan terus jalan.

b) Langkah
Gerakan langkah jalan cepat adalah sebagai berikut.
(1) Langkahkan kaki kiri ke depan dan mendarat dengan tumit.
(2) Saat tumit sudah menyentuh tanah, dilanjutkan dengan melangkahkan kaki kanan, demikian seterusnya sampai garis finish.

c) Kecondongan Badan Sedikit ke Depan dengan Ayunan Lengan
Gerakan kecondongan badan jalan cepat adalah sebagai berikut.
(1) Ayunan lengan arahnya lebih menyerong ke dalam.
(2) Gerakan ayunan lengan seirama dengan langkah kaki.

d) Finish
Gerakan memasuki garis finish jalan cepat adalah sebagai berikut.
(1) Tidak ada gerakan khusus untuk memasuki garis finish.
(2) Umumnya jalan terus hingga melewati garis finish, baru dikendorkan kecepatan jalannya setelah melewati jarak lima meter.
Pembelajaran jalan cepat menempuh jarak 200 meter dilakukan dengan kecepatan maksimal (pengerahan tenaga 85-95%).

Pertimbangan Teknis Jalan Cepat 

 1) Hal-hal yang perlu dihindari dalam jalan cepat 
a) Kehilangan hubungan/kontak dengan tanah (terlepas dari permukaan tanah dan ada saat melayang). b) Kecondongan badan terlalu ke depan atau tertinggal di belakang. 
c) Menarik atau menurunkan titik pusat gravitasi badan. 
d) Mendorong titik gravitasi menurut jalur yang zig-zag. 
e) Langkah terlalu pendek. 

2) Hal-hal yang perlu diutamakan dalam jalan cepat 
a) Pelihara lutut tetap lurus pada saat/fase menumpu. 
b) Perkuatlah otot-otot belakang/punggung dan otot-otot daerah perut. 
c) Cegahlah badan dan lengan diangkat terlalu tinggi.
 d) Gerakkan kaki pada/di atas garis lurus. 
e) Lakukan daya dorong yang penuh, gunakan gerak lengan yang mudah dan gerakan yang baik dari pinggang.

Materi kelas 8 minggu 8

Pembelajaran Atletik melalui Aktivitas Jalan Cepat A. Gerak Spesifik Kaki Jalan Cepat Gerak spesifik kaki jalan cepat, tediri dari beberapa gerakan berikut. 1. Fase Topang Tunggal, merupakan fase menyiapkan percepatan dan termasuk persiapan untuk penempatan kaki dari tungkai yang bebas. Pada fase ini dapat dilakukan dua cara sebagai berikut. a. Gerak Spesifik Topang Depan, Penempatan kaki depan aktif dengan gerak penyiapan ke belakang, fase penambahan sesingkat mungkin, lutut tungkai depan diluruskan, tungkai ayun melewati tungkai topang depan dengan lutut dan tungkai bawah dipertahankan tetap rendah. b. Gerak Spesifik Topang Belakang, Tungkai topang tetap lurus, tungkai topang tetap diluruskan selama mungkin, kaki dari tungkai topang mengarah ke depan dan menggulir sepanjang sisi luar telapak kaki sampai ujung jari kaki, tungkai bebas melintasi tungkai topang dengan lutut dan tungkai bawah dipertahankan agar tetap rendah, kaki depan diletakkan 2. Fase Topang Ganda (lihat Gambar: 3.3), yakni perlunya mempertahankan kontak dengan tubuh setiap saat, dengan prinsip dasar gerakan sebagai berikut. Kaki depan mendarat dengan lembut pada tumit sedangkan kaki belakang posisi tumit diangkat. Kedua lengan berayun secara bergantian. B. Gerakan Spesifik Pendaratan Telapak Kaki Pendaratan telapak kaki jalan cepat, sebagai berikut Kedua kaki ditempatkan sebaris dengan jari kaki mengarah ke depan, sentuhan pada tanah dimulai dari tumit menggulir sepanjang sisi luar kaki, dorongan berasal dari bola kaki dan diikuti oleh menggulirnya ke ujung ibu jari kaki. C. Gerak Spesifik Gerakan Pinggul Gerak spesifik gerakan pinggul jalan cepat, adalah menggerakkan pinggul secara wajar dengan berjalan cepat untuk menempatkan kaki dan panjang langkah secara optimum (lihat Gambar 3.5). Gerakan pinggul ke samping dapat dilihat, namun tidak harus berlebihan, fleksibilitas pinggul dalam jalan cepat sangat penting. Gerakan turun naik pinggul berlawanan dengan gerakan ayunan lengan D. Gerak Spesifik Gerakan Lengan Gerak spesifik gerakan lengan jalan cepat, bertujuan untuk mempertahankan momentum ke depan dan menjaga keseimbangan, sebagai berikut (lihat Gambar 3.6). Saat lengan digerakkan, badan bagian atas harus tetap relaks, bahu turun untuk memberi keseimbangan turunnya panggul yang berlawanan, sudut siku ± 900 dan dipertahankan dekat dengan badan. Gerakan kedua tangan bergerak tidak lebih rendah dari pinggang atau lebih tinggi dari bahu.

Materi Kelas 7 minggu 8

 A. Pengertian dan Asal Usul Atletik

1.  Pengertian dan Asal Usul Atletik

Atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu “athlon atau athlum” artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan, atau perjuangan. Orang yang melakukannya dinamakan “athleta” (atlet). Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang dipertandingan/ diperlombakan yang meliputi nomor jalan, lari, lompat, dan lempar. Istilah “athletic” dalam bahasa Inggris dan atletik dalam bahasa Jerman mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan, termasuk renang, bola basket, tenis, sepak bola, senam dan lain-lain. Menurut sejarah, bangsa Yunani yang pertama kali menyelenggarakan perlombaan atletik. Hal ini dapat dibaca dari karya pujangga Yunani Purba bernama Homerus. Atletik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani “Athlos”, artinya lomba. pada waktu itu cabang olahraga atletik dikenal dengan pentahlon atau panca lomba dan decathlon atau dasa lomba. pada nomor lari (marathon), nomor ini merupakan kegiatan berlari yang telah dimulai sejak tahun 490 sebelum Masehi. Kegiatan itu berawal dari sebuah kota kecil yang bernama Marathon, 40 km dari Athena. Jarak sepanjang itulah yang diperlombakan dalam Olimpiade 1889 di Athena. Baru pada tahun 1908, jarak marathon dibakukan menjadi jarak 42,195 km. Sejak itu, cabang olahraga marathon selalu menjadi puncak sekaligus penutup seluruh rangkaian olahraga. Olimpiade modern dilaksanakan atas prakarsa seorang warga negara Prancis yang bernama Baron Peire Louherbin pada tahun 1896 bertempat di Athena Yunani. Dalam Olimpiade tersebut nomor atletik merupakan tambang medali yang diperebutkan. Namun organisasi olahraga atletik internasional baru terbentuk pada tanggal 17 juli 1912 pada Olimpiade ke-5 di Stockhom, Swedia dengan nama “International Amateur Athletic Federation” yang disingkat IAAF. Sejak saat itu,

atletik mengalami perkembangan yang sangat pesat. pada tanggal 3 September 1950 di Indonesia berdiri PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

gambar lapangan lari

B. Aktivitas Pembelajaran Atletik Melalui Jalan Cepat

1.  Sejarah Jalan Cepat

Pada olahraga jalan cepat tidak diperkenankan langkah melayang atau membuat lompatan. Menurut aturan, kaki pejalan cepat harus tetap di atas tanah dan sekurang-kurangnya satu kaki harus selalu menginjak tanah. Jalan cepat adalah suatu nomor atletik yang harus dilakukan dengan segala kesungguhan. Jalan cepat diadakan pada tahun 1867 di London. Pada tahun 1912 jalan cepat 10 km diselenggarakan pada lintasan sebagai salah satu nomor olimpiade tahun 1976 tercantum nomor jalan cepat 20 km, yang sejak 1956 dipertandingkan dalam olimpiade. Tetapi pada olimpiade tahun 1980 di Mokswa, jalan cepat 50 km dicantumkan lagi dalam nomor perlombaan. Pada tahun-tahun terakhir ini perlombaan jalan cepat mulai banyak penggemarnya dan dibicarakan. Dalam olimpiade modern perlombaan jalan cepat 20 km, dan 50 km telah lama menjadi nomor yang selalu diperlombakan. Di Indonesia perlombaan jalan cepat sebagai nomor yang diperlombakan pada kejuaraan nasional atletik tahun 1978. Jarak yang diperlombakan ialah untuk wanita: 5 km dan 10 km, dan untuk pria: 10 km dan 20 km.

2.  Perbedaan antara Jalan Cepat dan Lari

Secara teknis jalan dengan lari tidak ada perbedaan yang berarti. Baik jalan maupun lari adalah gerakan memindahkan badan kemuka dengan langkahlangkah kaki. Perbedaan jalan cepat dan lari yaitu  gerakan  jalan  cepat  selalu  ada  kaki  yang  berhubungan/kontak  dengan  tanah. Artinya, setiap saat salah satu kaki selalu terjadi kontak/menginjak tanah. Gerakan  lari,  ada  saat  melayang,  pada  waktu  melangkah.  Artinya, pada  saat tertentu kedua kaki lepas atau tidak menyetuh/menginjak tanah.

3.  Aktivitas Pembelajaran Jalan Cepat

Jalan cepat adalah gerak maju langkah kaki yang dilakukan sedemikian rupa sehingga kontak dengan tanah tetap terpelihara dan tidak terputus. Selama melangkah, kaki yang bergerak maju pejalan kaki harus berhubungan/ menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Kaki penyangga harus diluruskan (tidak bengkok di lutut) untuk sekurang-kurangnya sesaat dalam posisi tegak/vertikal. Perlombaan jalan cepat yang penting diperhatikan oleh setiap pejalan cepat adalah melakukan gerak langkah maju ke depan dengan salah satu kaki selalu tetap kontak dengan tanah. Artinya bahwa pada setiap akan melangkahkan kaki, salah satu kaki harus selalu tetap berhubungan atau menempel pada tanah. Pelaksanaan perlombaan jalan cepat itu diawali dengan adanya pemberangkatan (start) dan diakhiri dengan melewati garis finish, maka untuk gerakan jalan cepat ini dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu: gerakan start, jalan cepat, dan melewati garis finish. Tanpa penguasaan gerak dasar tersebut kamu tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal dalam perlombaan jalan cepat. Sekarang coba kamu baca berbagai macam gerakan jalan cepat dengan cermat, kemudian berlatihlah bersama-sama teman-temanmu untuk mempraktekkannya, selanjutnya diskusikan bagaimana cara melakukan jalan cepat yang baik dan benar. Kamu harus yakin bahwa kamu bisa melakukannya, dengan  catatan kamu serius dan sepenuh hati melakukannya. Pembelajaran gerak spesifik jalan cepat akan diuraikan secara lengkap berikut ini.

a. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik start pada jalan cepat

Start perlombaan jalan cepat dilakukan dengan start berdiri. Karena start pada jalan cepat ini kurang berpengaruh terhadap hasil perlombaan maka tidak ada gerakan khusus yang harus dipelajari atau dilatih. Sikap start pada umumnya adalah berikut ini. Pada aba “bersedia”, pejalan menepatkan kaki kiri di belakang garis start, kaki kanan di belakang kaki kiri, badan agak condong ke depan, tangan bergantung kendor. Pada “bunyi pistol” atau aba “Ya”, segera langkahkan kaki kanan ke muka, dan terus jalan.

b. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik gerakan kaki, ayunan lengan, sikap badan, dan pandangan mata jalan cepat

Dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke depan, lutut ditekuk, tungkai bergantung ke muka, karena ayunan paha ke depan tungkai bawah ikut terayun ke depan, lutut menjadi lurus, kemudian menapak ke tumit terlebih dahulu menyentuh tanah; bersamaan dengan ayunan kaki tersebut kaki tumpu menolak dengan mengangkat tumit selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari tanah berganti menjadi kaki ayun. Siku dilipat lebih kurang 90 derajat, ayunan lengan arahnya lebih masuk, gerakan lengan seirama dengan langkah kaki.

1) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik fase tumpuan dua kaki

 fase tumpuan dua kaki jalan cepat berikut ini.

(1) Fase gerakan tumpuan dua kaki ini terjadi sangat singkat. (2) Pada saat kedua kaki menyentuh tanah, pada saat itu pula berakhir dorongan yang diikuti oleh gerakan tarikan. (3) Tarikan ini lebih lama dan menyebabkan gerakan berlawanan antara bahu dan pinggul. (4) Lakukan gerakan fase tumpuan dua kaki berulang-ulang.

2) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik fase tarikan kaki

 fase tarikan kaki jalan cepat berikut ini.

(1) Fase gerakan tarikan dimulai setelah gerakan terdahulu selesai. (2) Gerakan ini dilakukan oleh kaki depan akibat kerja tumit dan koordinasi seluruh bagian badan. (3) Gerakan ini selesai apabila badan berada di atas kaki penopang. (4) Lakukan gerakan fase tarikan kaki berulang-ulang.

3) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik fase relaksasi

 fase relaksasi jalan cepat berikut ini.
1) Tahap ini berada antara selesainya fase tarikan dan awal dari fase dorongan kaki. 2) Pinggang ada pada bidang yang sama dengan bahu. 3) Lengan vertikal dan paralel di samping badan. 4) Lakukan gerakan fase relaksasi berulang-ulang.

4) Aktivitas Pembelajaran Gerak Spesifik Fase Dorongan Kaki
 fase dorongan kaki jalan cepat berikut ini :
1) Fase ini dilakukan apabila fase terdahulu selesai dan bila titik pusat gravitasi badan mengambil alih kaki tumpu. 
2) Kaki yang baru saja menyelesaikan tarikan mulai mengambil alih gerakan dorongan. Kaki yang lain bergerak maju dan diluruskan. 3) Jangkauan gerak yang lebar di mana pinggang berada pada sisi yang sama, maju searah, memungkinkan suatu fleksibilitas yang besar dan memberi kaki dorong waktu yang lebih lama bekerja dengan meluruskan pergelangan kaki. 4) Lengan melakukan fungsi pengimbangan secara diametris/wajar berlawanan dengan kaki. 5) Lakukan gerakan fase dorongan kaki berulang-ulang.

5) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik memasuki garis finish jalan cepat
Pembelajaran jalan cepat memasuki garis finish menempuh jarak 200 meter dilakukan dengan kecepatan maksimal (pengerahan tanaga 85-95%) dilakukan dengan pengulangan 10-15 kali dengan istirahat atau pemulihan tenaga 2-3 menit.

Minggu, 20 September 2020

Materi kelas 9 minggu 7


A. Aktivitas Permainan Bola Kecil melalui Permainan Tenis Meja

Permainan tenis meja adalah suatu jenis permainan yang menggunakan meja sebagai tempat untuk memantulkan bola. Bola yang dipukul tersebut harus melewati net yang dipasang pada bagian tengah meja lapangan. Permainan tenis meja yang lebih dikenal dengan istilah lain “Ping Pong” merupakan cabang olahraga unik dan bersifat rekreatif.

Pada dasarnya prinsip dasar permainan tenis meja dapat dibagi menjadi empat, yaitu : (1) gerakan memegang bet (grip), (2) gerakan siap sedia (stance), (3) gerakan kaki (footwork), dan (4) gerakan pukulan (stroke).
1. Aktivitas Pembelajaran Gerak Kombinasi Permainan Tenis Meja

a. Aktivitas Pembelajaran 1 : Kombinasi Pukulan Forehand Tanpa Net

Pada pembelajaran 1 keterampilan yang akan kamu pelajari adalah gerakan pukulan kombinasi pukulan forehand tanpa net dalam permainan tenis meja sebagai berikut.

1) Permainan ini dilakukan menggunakan meja ping-pong tanpa menggunakan net secara berpasangan.

2) Masing-masing pemain berdiri posisi melangkah berhadapan di depan meja menghadap ke teman.

3) Kamu pukul bola menggunakan pukulan forehand ke arah temanmu dan pantulannya dikembalikan juga dengan pukulan forehand.


Permainan ini pada dasarnya ditujukan untuk mengembangkan kemampuanmu dalam mengontrol kekuatan pukulan, melihat pergerakan bola setelah dipukul, arah pukulan. Tahap awal pelajaran memang agak sulit mungkin, karena bola yang kamu pukul terasa liar. Untuk itu dalam latihan ini perlu kesabaran. 

b. Aktivitas Pembelajaran 2 : Kombinasi Pukulan Forehand Meja Terpasang Net

Berikut ini kamu akan mempelajari tentang gerakan pukulan kombinasi pukulan forehand meja terpasang net dalam permainan tenis meja sebagai berikut.

1) Permainan dilakukan secara berpasangan.

2) Berdiri berhadapan di depan meja dengan posisi melangkah, kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang.

3) Kamu pukul bola menggunakan pukulan forehand pada lapanganmu, pantulannya akan melewati atas net dan dikembalikan oleh temanmu dengan memukul bola di lapangan sendiri dan pantulannya akan melompat ke mejamu.

1) Lakukan permainan menggunakan pukulan forehand agak lama, kemudian bila merasa lancar, lakukan pukulan menggunakan pukulan backhand.


c. Aktivitas Pembelajaran 3 : Kombinasi Pukulan Backhand Tanpa Net

Berikut ini kamu akan mempelajari tentang gerakan pukulan backhand

tanpa net dalam permainan tenis meja sebagai berikut.

1) Permainan dilakukan menggunakan meja ping-pong tanpa net, secara berpasangan.

2) Sebelum bermain buat dulu kesepakatan dengan temanmu bahwa selama permainan ini hanya menggunakan pukulan backhand.

3) Kamu pukul bola ke arah mejamu sendiri dan pantulannya dikembalikan menggunakan pukulan backhand oleh temanmu.

4) Lakukan permainan ini beberapa lama, sampai kamu merasakan ada kemajuan keterampilan.

5) Pada sesi terakhir permainan lakukan permainan bebas menggunakan pukulan apapun.


a. Aktivitas Pembelajaran 4 : Kombinasi Pukulan Backhand Meja Terpasang Net

Amati peragaan cara melakukan aktivitas pembelajaran 4 gerakan kombinasi pukulan backhand meja terpasang net dalam permainan tenis meja sebagai berikut.

1) Permainan dilakukan menggunakan meja ping-pong menggunakan net, secara berpasangan.

2) Sebelum bermain buat dulu kesepakatan dengan temanmu bahwa selama permainan ini hanya menggunakan pukulan backhand.

3) Kamu pukul bola ke arah mejamu sendiri dan pantulannya dikembalikan menggunakan pukulan backhand oleh temanmu.

4) Lakukan permainan ini beberapa lama, sampai kamu merasakan ada kemajuan keterampilan.

5) Pada sesi terakhir permainan lakukan permainan bebas menggunakan pukulan apapun.



Materi Kelas 8 Minggu 7

Permainan Bola Kecil Melalui Aktivitas Permainan Tenis Meja 
Sejarah tenis meja sendiri berawal di Inggris. Situs pongworld menyebutkan bahwa pingpong dimulai sebagai hobi sosial di Inggris yang mencuat akhir 1800- an. Meja makan dan bola yang terbuat dari gabus menjadi perangkat pertama yang digunakan. Boleh jadi mereka menyebut permainan itu sebagai gossima. Ketika abad berganti, permainan itu pun mengalami sejumlah perubahan di Inggris. Belakangan, ada yang memperkenalkan bola seluloid pada permainan itu, sedangkan yang lain menambahkan karet pada bet yang terbuat dari kayu. Sayang, permainan ini mulai kehilangan popularitas. Tapi secara bersamaan muncul satu gerakan simultan yang dimulai dari sejumlah kawasan di dunia berupaya menghidupkan kembali Pingpong sebagai olahraga serius pada 1922. Hasilnya, terbentuklah Federasi Tenis meja Internasional (ITTF) yang terdiri 140 negara anggota pada 1926. Olahraga ini pun segera menyebar ke Jepang dan negara Asia lain. Jepang pun mendominasi olahraga tersebut pada 1950-1960-an. Namun, Cina langsung mengejar ketertinggalan. Sekitar 1960-an dan 1970-an, Cina menguasai sendiri tenis meja. Tapi, setelahtenismejamenjadicabangolahragayangdilombakandiOlimpiadepada1980-an, negara lain seperti Swedia dan Korea Selatan turutmasuk dalam jajaran papan atas dunia. Istilah kata pingpong merupakan nama resmi dari tenis meja untuk Republik Rakyat Cina, namun di Indonesia juga tidak asing lagi dengan istilah pingpong. Permainan pingpong sama dengan permainan badminton, yaitu menggunakan raket, namun raket bola pingpong terbuat dari papan dan dilapisi dengan karet atau sering disebut bat (baca bet). Sejarah tenis meja masuk ke Asia melalui Republik Indonesia mendirikan PPPSI (Persatuan Pingpong Seluruh Indonesia). Dan sejak itu, perkembangan tenis meja di Indonesia hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesat. Kini permainan tenis meja sudah dikenal di seluruh dunia, namun pemain perlu dibekali dengan prinsip dasar yang baik, pemain yang memiliki prinsip dasar yang baik dalam bermain cenderung akan bermain dengan baik pula. 

1. Gerak Spesifik Pukulan Backhand 
Gambar 2.38 Pukulan backhand. 


Tahapan pembelajaran 
(1) Posisi awal: melangkah, kaki kanan di depan dan kiri di belakang (memukul dengan tangan kanan), badan agak condong ke kanan. Pandangan tertuju pada arah datangnya bola, Kedua lutut agak direndahkan dengan sikap rileks,
 (2) Gerakan: saat bola akan datang tarik bat ke samping melalui depan, badan ke arah belakang, kepala bat agak menghadap ke bawah dan pergelangan tangan lurus, saat bola memantul meja dan melambung, pukul bola dengan ayunan penuh dan bat menggesek bagian belakang bola, 
(3) Akhir gerakan: lengan lurus ke depan, berat badan pada kaki depan, dan pandangan mengikuti arah gerakan bola. 

2. Gerak Spesifik Servis Forehand Topspin 


Tahapan Pembelajaran 
(1) Persiapan: berdiri sikap melangkah (kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang) menghadap meja tenis meja, badan condong ke depan, bat dipegang dengan prinsip dasar shakehand grip di samping depan badan, bola diletakkan pada telapak tangan kiri di depan badan (dada), pandangan tertuju pada arah gerakan, 
(2) Gerakan: tarik bat ke belakang, lambungkan bola ke atas, saat bola turun pukul dengan bat dengan cara mengayun bat ke arah bola, hingga bat menyerempet bagian atas bola, dan bola memantul meja lalu melewati atas net, 
(3) Akhir gerakan: gerakan tangan mengikuti arah gerak bola, pandangan mengikuti arah gerak bola. 

3. Gerak Spesifik Servis Backhand Topspin 
Gambar 2.40 Servis backhand topspin. 


Tahapan Pembelajaran 
(1) Posisi awal: berdiri sikap melangkah menghadap meja (kaki kanan berada di depan), tubuh bagian atas seolah-olah menggantung di atas bola, bat menyilang depan badan, hingga bat berada pada posisi di bawah ketiak kiri, pandangan ke arah gerakan, 
(2) Gerakan: lambungkan bola ke atas, saat bola turun, pukul dengan bat, dengan cara mengayun bat ke arah bola, hingga bat menyerempet bagian atas bola, dan bola memantul meja lalu melewatl net, 
(3) Akhir gerakan: gerakan tangan mengikuti arah gerak bola dan lurus ke depan, pandangan mengikuti arah gerak bola.

Materi PJOK Kelas7 minggu ke 7

 

C. Aktivitas Permainan Bola Kecil Melalui Permainan Tenis Meja

1.  Pengertian dan Asal Usul Permainan Tenis Meja

Tenis meja merupakan cabang olahraga yang dimainkan di dalam gedung (indoor game) oleh dua pemain atau empat pemain. Cara memainkannya dengan menggunakan net yang dilapisi karet untuk memukul bola celluloid melewati jaring di atas meja yang dikaitkan pada dua tiang jaring. Permainan tenis meja atau lebih dikenal dengan istilah lain, yaitu ping pong adalah merupakan suatu cabang olahraga yang unik dan bersifat rekreatif. Tenis meja berasal dari Eropa, pada abad pertengahan sebagai kombinasi dari permainan tenis kuno, law tenis dan badminton. Mulai populer di Inggris pada pertengahan abad ke-19 dengan beberapa nama seperti pingpong, gossima dan whiff-whaff dikreasikan sebagai permainan hiburan setelah makan malam, lengkap dengan berbusana bagi penggemarnya. Permainan ini mendapatkan wadah resmi yang mengatur pertenis mejaan dunia pada tanggal 15 Januari 1926 atas prakarsa Dr. Goerge Lehman dari Jerman. Tenis meja masuk ke Indonesia sekitar tahun 1930-an dan hanya dilakukan di tempat-tempat pertemuan umum orang Belanda, yang dikenal dengan nama societeit. Sekitar tahun 1940-an, sudah mulai masuk ke masyarakat Indonesia melalui golongan pamong dan ambtenaar-ambtenaar (pegawai negeri) Indonesia. Pada tahun yang sama PTMSI menjadi anggota dari Table Tennis Federation of Asia, disingkat TTFA. Beberapa kejuaraan Asia yang diselenggarakan oleh TTFA telah diikuti oleh PTMSI, terutama yang diselenggarakan di Singapura dan Manila. Pada tahun 1961 PTMSI resmi menjadi anggota International Table Tennis Federation, disingkat ITTF, sebagai negara anggota ke-73. Sebagai anggota ITTF, dibandingkan dengan keanggotaan pada TTFA, sebaliknya PTMSI tidak pernah absen di dalam kejuaraan-kejuaraan dunia yang diselenggarakan sejak tahun 1963, di mana pun penyelenggaraannya dilaksanakan.  Partisipasi pertama bagi PTMSI adalah di Praha pada tahun 1963, yang diikuti baik putera maupun puteri dengan hasil peringkat ke-34 bagi putera dan ke-31 bagi puteri.

2.  Perlengkapan dan Lapangan Permainan Tenis Meja

a.            Raket/Bet            permainan          tenis      meja

1) Ukuran berat, bentuk net, tidak ditentukan, tetapi daun net harus datar dan kaku. 2) Ketebalan daun net, minimal 85 % harus terbuat dari kayu alam; dapat dilapisi dengan bahan perekat yang berserat seperti fiber karbon atau fiberglass atau dari bahan kertas yang dipadatkan, bahan tersebut tidak lebih dari 7,5 % dari total ketebalan 0,35 mm, adalah merupakan bagian yang sangat sedikit/tipis. 3) Sisi daun net yang digunakan untuk memukul bola, harus ditutupi oleh karet berbintik biasa, atau karet berbintik yang menonjol keluar; namun memiliki ketebalan termasuk lapisan lem perekat tidak lebih dari 2 mm, atau karet datar (bukan berbintik ke luar) dengan karet berbintik ke dalam harus memiliki ketebalan tidak melebihi dari 4 mm termasuk lem perekat.

b.                            Lapangan             Permainan          Tenis      Meja



3.  Aktivitas pembelajaran bermain tenis meja

Pada dasarnya gerak spesifik permainan tenis meja dapat dibagi menjadi empat, yaitu : (1) Gerak memegang bet (grip), (2) Gerak siap sedia (stance), (3) Gerakan kaki (footwork), dan (4) Gerakan pukulan (stroke). Tanpa penguasaan teknik dasar bermain tenis meja dengan baik, kamu tidak mungkin dapat bermain tenis meja dengan baik pula. Sekarang coba kamu baca berbagai gerak spesifik permainan tenis meja dengan cermat, kemudian bermainlah bersama-sama temanmu untuk mempraktikkan berbagai jenis gerak spesifik yang ada dalam buku ini, kemudian diskusikan cara bermain yang baik. Permainan tenis meja akan berhasil dengan baik apabila kamu terampil melakukan teknik bermain tenis meja.

a. Aktivitas Pembelajaran Memegang Bet

Memegang bet merupakan faktor yang sangat penting dalam permainan tenis meja. Secara garis besar pegangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1) Aktivitas pembelajaran memegang bet seperti berjabatan tangan (shakehand grip)


Pegangan shakehand sangat populer terutama di negara-negara Eropa atau dunia barat. Dengan pegangan ini seorang pemain dapat menggunakan kedua sisi bet. Gambar berikut menunjukkan pegangan shakehand baik sisi forehand maupun sisi backhand. Amati cara memegang bet seperti berjabatan tangan (shakehand grip) permainan tenis meja berikut ini.

2) Aktivitas pembelajaran memegang bet seperti memegang tangkai pena (penhold grip)

Penhold grip atau pegangan tangkai pena dikenal pula dengan pegangan Asia, walaupun akhirnya kebanyakan pemain Asia banyak menggunakan pegangan shakehand.  Pada pegangan ini hanya satu sisi bet yang dapat digunakan

b.            Aktivitas               pembelajaran    gerak     spesifik siap        sedia      (stance)

Stance di sini berarti : Posisi kaki, badan dan tangan pada saat siap menunggu bola atau pada saat memukul bola. Ada dua bentuk stance utama yang biasa digunakan dalam permainan tenis meja, yaitu:

1) Aktivitas pembelajaran square stance

Square stance adalah posisi badan menghadap penuh ke meja, biasanya posisi ini digunakan untuk siap menerima servis dari lawan atau siap kembali setelah mengembalikan pukulan dari lawan.

2) Aktivitas pembelajaran side stance

Side Stance berarti posisi badan menyamping, baik ke samping kiri maupun ke samping kanan. Pada side stance, jarak antara bahu ke meja atau ke net harus ada yang lebih dekat.

c.             Aktivitas               pembelajaran    gerakan kaki        (footwork)

Footwork dalam tenis meja pada garis besarnya dibedakan untuk nomor tunggal dan nomor ganda. Footwork yang digunakan dalam permainan tunggal sudah otomatis digunakan dalam permainan ganda. Jika dilihat dari banyaknya langkah footwork, untuk tunggal dapat dibedakan: satu langkah, dua langkah dan tiga langkah atau lebih.  Arah pergerakannya bisa ke depan, ke belakang, ke samping kiri, ke samping kanan atau diagonal.

d.            Aktivitas               pembelajaran    gerak     spesifik pukulan                permainan          tenis      meja

Terdapat beberapa gerak spesifik pukulan dasar dalam permainan tenis meja antara lain: (1) push, (2) drive, (3) block, (4) chop, dan (5) servis. Kelima gerak spesifik pukulan tersebut dapat dijelaskan satu per satu berikut ini.

1)                            Aktivitas               pembelajaran    gerak     spesifik pukulan                                push

Push adalah gerakan memukul bola dengan gerakan mendorong dan sikap bet terbuka. Push biasanya digunakan untuk mengembalikan pukulan-pukulan push itu sendiri dan pukulan-pukulan chop. Gambar berikut adalah gerakan forehand dan backhand push.

Minggu, 06 September 2020

Materi PJOK Kelas 9 Minggu ke 6




A. Aktivitas Permainan Bola Kecil melalui Permainan Bulu Tangkis 

Permainan bulu tangkis merupakan olahraga kebanggaan nasional kita, hanya olahraga ini satu-satunya yang pernah mendapatkan medali emas pada kejuaraan Olimpiade. Permainan bulu tangkis adalah sebuah cabang olahraga yang dimainkan dengan cara memukul shuttlecock/kok yang terbuat dari bulu. 

Inti permainan bulu tangkis adalah memasukkan bola (shuttlecock) ke lapangan lawan melalui net setinggi 1,55 meter dari lantai. Jaring ini membatasi kedua bagian lapangan permainan di mana para pemain berdiri dan melakukan gerakan-gerakan dalam permainan. 

Permainan bulu tangkis adalah permainan yang mudah dilakukan mengingat raketnya yang ringan serta bola berjalan lurus dan teratur tanpa putaran. Oleh sebab itu, seorang pemain bulu tangkis yang benar-benar ingin menjadi pemain yang berprestasi haruslah mempelajari dan menguasai teknik dan taktik bermain sebaik-baiknya. 

Gerak spesifik memukul dalam permainan bulu tangkis terdiri dari: pukulan service, pukulan lob, pukulan dropshot, pukulan smash, dan pukulan drive. Gerak spesifik pukulan adalah cara-cara melakukan pada permainan bulu tangkis dengan tujuan menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan. 
1. Aktivitas Pembelajaran Gerak Kombinasi Permainan Bulu Tangkis 

a. Aktivitas Pembelajaran 1 : Kombinasi Pukulan Forehand dan Backhand Tanpa Net 

Berikut ini kamu akan mempelajari tentang gerakan pukulan kombinasi pukulan forehand dan backhand tanpa net dalam permainan bulu tangkis sebagai berikut. 

1) Aktivitas pembelajaran diawali dengan berdiri saling berhadapan. 

2) Kemudian lakukan pukulan forehand dan backhand. 

3) Pembelajaran dilakukan sambil bergerak ke kiri dan kanan lapangan, bila dilakukan dalam formasi berbanjar, yang telah melakukan gerak memukul, bergerak berpindah tempat. 


b. Aktivitas Pembelajaran 2 : Kombinasi Pukulan Forehand dan Backhand Melewati Net 

Pada pembelajaran 2 keterampilan gerak yang akan kamu pelajari adalah gerakan pukulan kombinasi pukulan forehand dan backhand melewati net dalam permainan bulu tangkis sebagai berikut. 

1) Permainan dilakukan secara berpasangan. 

2) Berdiri berhadapan pada lapangan masing-masing. 

3) Kamu lakukan gerakan memukul forehand, dan dikembalikan menggunakan pukulan backhand oleh temanmu. 

4) Kemudian kamu kembalikan lagi menggunakan pukulan forehand, demikian seterusnya sampai beberapa saat. 

5) Setelah kamu merasakan ada kemajuan dalam keterampilan pukulan forehand, sekarang lakukan dengan pukulan backhand. 

6) Pembelajaran dilakukan sambil bergerak ke kiri dan kanan lapangan masing-masing. 


Pola latihan gerakan memukul forehand dan backhand ini sebaiknya dilakukan secara bertahap, tahap awal dilakukan hanya pukulan forehand terus sampai dirasakan ada kemajuan baru pindah ke jenis pukulan backhand. Setelah kedua jenis pukulan permaian bulu tangkis ini sudah ada kemajuan, maka tahap berikutnya dapat menggunakan jenis pukulan ini secara silih berganti. 
a. Aktivitas Pembelajaran 3 : Kombinasi Gerakan Servis Panjang, Forehand Panjang, dan Pendek Tanpa Net, dan dilanjutkan Menggunakan Net Dilakukan Berpasangan atau Formasi Berbanjar 

Pada pembelajaran 3 gerakan jenis keterampilan yang akan kamu pelajari adalah gerakan servis panjang forehand panjang dan pendek tanpa net, dan dilanjutkan menggunakan net dilakukan berpasangan atau formasi berbanjar dalam permainan bulu tangkis sebagai berikut. 

7) Pembelajaran dilakukan secara berpasangan. 

8) Kamu berdiri di salah satu sisi lapangan, dan pasanganmu di sisi yang lainnya. 

9) Kamu lakukan servis panjang ke arah temanmu tanpa/dengan net, dia kembalikan dengan menggunakan jenis pukulan forehand atau backhand. 

10) Permainan dilakukan dengan bergerak ke kiri dan kanan lapangan. 


b. Aktivitas Pembelajaran 4 : Kombinasi Gerakan Servis Pendek, Forehand Panjang, dan Pendek Tanpa Net, dan Dilanjutkan Menggunakan Net 

Berikut ini kamu akan mempelajari tentang gerakan servis pendek forehand panjang dan pendek tanpa net, dan dilanjutkan menggunakan net dilakukan berpasangan atau formasi berbanjar dalam permainan bulu tangkis sebagai berikut. 

11) Aktivitas pembelajaran diawali dengan berdiri di belakang dekat garis servis (servis pendek) dengan posisi melangkah. 

12) Kemudian ayunkan raket dengan lembut dari belakang ke arah bola yang dijatuhkan dari atas (servis pendek), hingga bola jatuh dekat di belakang garis servis lawan. 

13) Selanjutnya bergerak ke kiri dan kanan lapangan, bila dilakukan dalam formasi berbanjar, yang telah melakukan servis bergerak berpindah tempat. 


c. Aktivitas Pembelajaran 5 : Kombinasi Gerakan Pukulan Backhand Tanpa Net, Dilanjutkan Menggunakan Net, secara Berpasangan atau Kelompok 

Pada pembelajaran 5 keterampilan gerak yang akan kamu pelajari adalah gerakan pukulan backhand tanpa net, dilanjutkan menggunakan net, secara berpasangan atau kelompok permainan bulu tangkis sebagai berikut. 

1) Permainan dilakukan secara berpasangan. 

2) Pemainan ini dapat dilakukan menggunakan lapangan bulu tangkis atau lapangan lain yang tersedia. 

3) Mintalah temanmu melakukan servis panjang ke arahmu. 

4) Kamu kembalikan dengan pukulan backhand. 

5) Selanjutnya temanmu mengembalikannya lagi dengan pukulan 

backhand. 

6) Apabila bola “mati” maka lakukan pergantian servis. 


2. Aktivitas Pembelajaran Bermain Bulu Tangkis Menggunakan Peraturan yang Dimodifikasi 

a. Aktivitas Pembelajaran 1: Bermain 3 Lawan 3 

Berikut ini akan diperlihatkan pola permainan yang menarik, bermain bulu tangkis 3 lawan 3. Pada intinya permainan ini dimanfaatkan untuk penerapan teknik dasar permainan bulu tangkis yang telah kamu pelajari sebelumnya. 

1) Bersepakatlah kamu bersama 5 orang temanmu. 

2) Buatlah aturan permainan yang sederhana, misalnya 5 menit pertama menggunakan pukulan forehand, pada 5 menit kedua menggunakan pukulan backhand, dan 5 menit terakhir gabungan pukulan forehand dan backhand. 

a. Aktivitas Pembelajaran 2: Bermain 3 Lawan 2 

Bermain bulu tangkis dengan peraturan yang dimodifikasi, menggunakan teknik servis dan pukulan forehand, backhand, bermain 3 lawan 2, pihak yang bolanya banyak mati dianggap kalah (dilakukan ± 8 – 10 menit), cara pelaksanaannya sebagai berikut. 

3) Pemainan dilakukan di lapangan bulu tangkis. 

4) Permainan ini dilakukan bersama-sama temanmu, yaitu bermain 2 (kamu A dan B) lawan 3 (pemain C, D dan E) 

5) Kamu lakukan servis panjang ke pemain C. 

6) Pemain C memukul bola pukulan forehand ke pemain B. 

7) Pemain D memukul bola ke kamu (A), gerakan terakhir kamu lakukan pukulan backhand ke pemain E. 

8) Lakukan permaian ini terus menerus sampai batas waktu yang kalian sepakati. 

9) Bila keterampilan kamu dan teman-temanmu sudah terasa meningkat maka lanjutkan dengan pukulan backhand. 

10) Sesi terakhir latihan lakukan dengan penggabungan pukulan jenis 

forehand dan backhand. 





Materi PJOK Kelas 8 Minggu Ke 6



Permainan Bola Kecil melalui Aktivitas 

Permainan Bulu Tangkis 

Perminanan bulu tangkis kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu, tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina. Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang 

melibatkan penggunaan kok, tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. 

Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan. Di Inggris sejak zaman pertengahan, permainan anak-anak yang disebut battledores dan shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat (battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini. Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka. 

Olahraga kompetitif bulu tangkis ditemukan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara kompetitif. Oleh sebab itu Kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu. Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. 

Olahraga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul “Badminton Battledore - a new game” (“Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru”). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort’s di Gloucestershire Inggris. Rancangan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England. Bulu tangkis menjadi sebuah olahraga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olahraga ini, dan di negara-negara Skandinavia. 

Induk organisasi International Badminton Federation (IBF) didirikan pada tahun 1934 dan mencatat Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada tahun 1936. Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September 2006, usulan untuk mengubah nama International Badminton Federation menjadi Badminton World Federation (BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh delegasi yang hadir ( 206 delegasi) . 

Olahraga ini menjadi olahraga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu. Olahraga yang sudah berumur ribuan tahun baru masuk Olimpiade tahun 1992. Kini permainan bulu tangkis sudah dikenal di seluruh dunia. Pemain perlu dibekali dengan prinsip dasar yang baik. Pemain yang memiliki prinsip dasar yang baik dalam bermain cenderung dapat bermain dengan baik. 

A. Gerak Spesifik Pukulan Permainan Bulu tangkis 

1. Gerak Spesifik Servis Panjang Forehand 

Gambar servis panjang 

Tahapan Pembelajaran 

(1) Posisi awal: raket dipegang dengan posisi forehand, berdiri sikap melangkah dan bola dipegang sebatas pinggang, berat badan pada kaki belakang dan tangan yang memegang raket di belakang. 

(2) Gerakan : pindahkan berat badan ke depan bersamaan raket diayun ke depan ke arah jatuhnya bola, kontak raket dengan bola pada ketinggian lutut. 

(3) Akhir gerakan: raket mengarah ke atas lurus dengan arah gerakan bola. Pinggul dan bahu diputar ke depan, pandangan mengikuti arah bola, arah bola melambung tinggi dan jauh. 

2. Gerak Spesifik Servis Pendek Forehand 

Gambar servis pendek 

Tahapan Pembelajaran 

(1) Posisi awal: raket dipegang dengan posisi kaki siap melangkah prinsip dasar pegangan forehand, bola dipegang di depan, setinggi pinggang, berat badan bertumpu pada kaki belakang, posisi tangan yang memegang raket di belakang. 

(2) Gerakan: pindahkan berat badan ke kaki depan bersamaan lengan yang memegang raket diayun ke depan ke arah jatuhnya bola, kontak raket dengan bola pada ketinggian paha dengan gerak raket mendorong bola, arah bola bergerak rendah di atas net. 

(3) Akhir gerakan: raket mengarah ke atas lurus dengan gerakan bola, pinggang dan bahu diputar ke depan dan berat badan pada kaki depan. Pandangan mengikuti arah gerak bola, bola jatuh dekat garis servis. 

B. Gerak Spesifik Pengembalian Pukulan Servis 

Gerak Spesifik Pengembalian Servis 

Tahapan Pembelajaran 

(1) Posisi awal: berdiri sikap melangkah sekitar 5 - 6 cm di belakang garis servis pendek dan sekitar 3 cm dari samping garis tengah lapangan. Berat badan bertumpu pada kaki depan. Raket dipegang di atas samping kepala (posisi siap menerima servis). Pandangan tertuju pada bola yang akan dipukul servis. 
(2) Gerakan: apabila lawan (yang melakukan servis) melakukan servis tinggi ke bagian belakang lapangan, bergeraklah mundur ke arah garis belakang, pindahkan berat ke depan dan pukul bola dengan prinsip dasar pukulan forehand. 
(3) Akhir gerakan: pindahkan berat badan ke depan, pandangan mengikuti arah gerak bola. 



C. Variasi Gerak Spesifik Permainan Buku Tangkis 

Variasi pembelajaran bulu tangkis adalah melakukan satu bentuk gerakan gerak spesifik dengan berbagai cara, seperti melakukan gerak spesifik pukulan forehand bola di tempat, sambil bergerak maju-mundur, dan bergerak menyamping, baik secara perorangan maupun berpasangan. 

Akhir dari pembelajaran variasi gerak spesifik ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan penanaman nilai disiplin, menghargai perbedaan, tanggung jawab, dan kerja sama. Berikut bentuk pembelajarannya. 

1. Aktivitas Pembelajaran Melambung-lambungkan Bola Menggunakan Raket




Gambar 2.22 Melambung-lambungkan bola menggunakan raket. 



D. Variasi Gerak Spesifik Permainan Bulu Tangkis 

Variasi dalam permainan bulu tangkis gerak spesifik dengan berbagai cara, seperti: melakukan gerak spesifik servis, pukulan, dan pengembalian bola bergerak maju-mundur, dan bergerak menyamping, zig-zag, baik secara perorangan, berpasangan maupun kelompok. 

Akhir dari pembelajaran gerak spesifik ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan koordinasi gerakan, serta penanaman nilai disiplin, menghargai perbedaan, tanggung jawab, dan kerja sama. 

Selama kegiatan pembelajaran peserta didik diberikan kesempatan mengemukakan kesulitan atau menanyakan pada guru atau teman dan jawaban yang diberikan guru atau teman sendiri dijadikan untuk memperbaiki dan mengatasi kesulitan yang dialaminya. Berikut bentuk pembelajarannya. 


1. Aktivitas Bermain Pukulan Servis Panjang dan Pengembalian Servis Panjang Forehand



2. Aktivitas Bermain Pukulan Servis Pendek dan Pengembalian Servis Pendek Forehand. 




E. Aktivitas Bermain Bulu Tangkis Sederhana 

Akhir dari pembelajaran bermain sederhana adalah mengkomunikasikan gerak spesifik yang telah dikuasi untuk lebih meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan koordinasi gerakan, serta penanaman nilai disiplin, menghargai perbedaan, tanggung jawab, dan kerja sama dengan pembelajaran sebagai berikut. 

1. Aktivitas Bermain 3 Lawan 3 dengan Menggunakan Prinsip Dasar Pukulan Servis Panjang, Pendek, dan Pengembalian Servis Forehand 

2. Aktivitas Bermain 3 Lawan 3 Dengan Menggunakan Prinsip Dasar Pukulan Servis Panjang, Pendek, Dan Pengembalian Servis Forehand 

3. Aktivitas Bermain 2 Lawan 3 dengan Menggunakan Prinsip Dasar Pukulan Servis Panjang, Pendek, dan Pengembalian Servis Foreh









Materi PJOK Kelas 7 Minggu ke 6





B. Aktivitas Permainan Bola Kecil Melalui Permainan Bulu tangkis 

1 Pengertian dan Asal Usul Permainan B ulu Tangkis 

Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga permainan. Permainan bulu tangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar lapangan, di atas lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan bulu tangkis dibagi menjadi dua sama besar dan dipisahkan oleh net. Alat yang dipergunakan adalah sebuah raket sebagai alat pemukul serta shutlecock sebagai bola yang dipukul. Menurut sejarah, permainan bulu tangkis berasal dari permainan yang bernama Poona dan berasal dari India. Oleh beberapa perwira tentara Kerajaan Inggris yang menjajah India pada waktu itu, permainan ini dibawa ke Inggris dan dikembangkan di sana. Pada tahun 1873, permainan ini dimainkan di taman istana milik Duke de Beaufort di Badminton Gloucerter Shore, hingga karenanya permainan ini kemudian diberi nama badminton. Badminton atau bulu tangkis kemudian berkembang di banyak negara dan masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Belanda. Karena perkembangannya sangat pesat, maka didirikan organisasi internasional untuk mengatur kegiatan bulu tangkis internasional dan diberi nama International Badminton Federation (IBF) pada tanggal 5 Juli 1934 yang beranggotakan persatuan-persatuan bulu tangkis dari beberapa negara. Di Indonesia dibentuk organisasi induk tingkat nasional, yaitu Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada tanggal 5 Mei 1951. Kemudian pada tahun 1953, Indonesia menjadi anggota IBF dan dengan demikian berhak untuk mengikuti pertandingan-pertandingan internasional. 

2. Perlengkapan dan lapangan bermain bulu tangkis 

Perlengkapan yang dibutuhkan dalam permainan bulu tangkis antara lain: 

a. Raket (Pemukul) 

Raket merupakan alat pemukul yang sangat ringan dan kuat. Beratnya kurang dari 150 gram. Jenis-jenis raket yang dipergunakan dalam bermain bulu tangkis, antara lain berikut ini. 

1) Raket yang berat di bagian atas (kepala). 

2) 2 Raket yang berat di bagian pegangan (handle). 

3) 3) Raket yang seimbang cocok untuk pemain (allround). 

4) 4) Bahan raket : 

a) Terbuat dari kayu seluruhnya. 

b) Terbuat dari kayu dan aluminium. 

c) Terbuat dari aluminium seluruhnya. 

d) Terbuat dari fiberglass. 

e) Terbuat dari arang (carbonex). 



b. Shuttlecock 

Terdiri dari bagian kepala dan bulu. Shuttlecock yang baik menggunakan gabus sebagai kepala dan dibungkus dengan kulit yang tipis dan kuat. Beratnya antara 73–85 grains (4,73–5,50 gram) dan harus mempunyai 14-16 helai bulu yang ditancapkan ke dalam gabus yang bergaris 1-1/8 inch atau 25-28 milimeter. Bulunya harus berukuran 64-74 mm dari ujung atas sampai ke bagian yang rata pada gabus. Garis tengah atau diameter bagian atas shuttlecock 54-56 mm dan harus diikat dengan benang secara kuat atau bahan lain yang kuat. 

c. Lapangan 

Bentuk lapangan dan ukurannya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 







Lantai lapangan dapat dibuat dari bahan berikut: 

1) Lantai tanah atau pasir (umumnya lapangan luar ruangan) 2) Lantai kayu (wooder court) 3) Lantai dengan karpet sintetis (porta court) 4) Lantai semen atau tegel (court) 5) Ketentuan cara pembuatan lapangan 



3. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik bermain bulu tangkis 

Dalam permainan bulu tangkis unsur utama yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang pemain bulu tangkis adalah gerak dasar dalam permainan bulu tangkis. Dalam permainan bulu tangkis kemampuan servis mutlak dikuasai oleh pemain. Salah melakukan servis berarti fatal, sedangkan unggul dalam servis berarti membuka kemungkinan mendapatkan angka. Tanpa penguasaan gerak dasar bermain bulu tangkis dengan baik, kamu tidak mungkin dapat bermain bulu tangkis dengan baik pula. Sekarang baca berbagai gerak dasar permainan bulu tangkis dengan cermat, kemudian bermainlah bersama-sama temanmu untuk mempraktikkan berbagai jenis keterampilan yang ada dalam buku ini, kemudian diskusikan cara bermain yang baik. Yakinlah “kamu bisa menjadi apapun yang kamu inginkan, dengan catatan kamu serius dan sepenuh hati melakukannya” Permainan bulu tangkis akan berhasil dengan baik apabila kamu terampil melakukan teknik bermain bulu tangkis. Aktivitas pembelajaran gerak dasar bermain bulu tangkis adalah berikut ini. 

a. Aktivitas pembelajaran memegang raket (grip) 

Cara memegang raket yang baik adalah suatu cara untuk menerima dan mengembalikan segala macam pukulan dengan mudah dan bebas. Cara memegang raket ini, berikut ini: 

1) Pegangan kampak atau pegangan Inggris 

2) Pegangan geblok kasur atau pegangan Amerika 

3) Pegangan gabungan atau pegangan berjabat tangan 

4) Pegangan backhand 



b. Aktivitas pembelajaran gerak spesifik pukulan permainan bulu tangkis 

Gerak dasar memukul dalam permainan bulu tangkis terdiri dari: pukulan servis, pukulan lob, pukulan drop shot, pukulan smash, dan pukulan drive. Gerak dasar pukulan adalah cara-cara melakukan pukulan pada permainan bulu tangkis dengan tujuan menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan. Gerakan dasar melakukan pukulan bulu tangkis, sikap badan dan lengan disesuaikan dengan jenis pukulan, misalnya melakukan pukulan overhead, lob, smash, dan drop shot overhead atau chop dalam sikap pengambilan hampir sama posisinya. Gerak dasar pukulan dalam permainan bulu tangkis di antaranya adalah berikut ini 

1) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik pukulan servis 

Pembelajaran pukulan servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock ke kotak servis lapangan lawan secara diagonal dan bertujuan sebagai pembuka permainan dan merupakan suatu pukulan yang penting dalam permainan bulu tangkis. 

Sekarang praktikkan pukulan permainan bulu tangkis dengan cara berikut ini. Macam-macam pukulan servis antara lain: 

a) Pukulan servis pendek (Short servis) 

b) Servis panjang (Service lob) 

c) Pukulan servis drive 

d) Pukulan servis cambuk (Service flick) 

2) Aktivitas pembelajaran gerak spesifik pukulan lob atau clear 

Pembelajaran pukulan lob (clear) adalah suatu pukulan dalam permainan bulu tangkis yang dilakukan dengan tujuan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis lapangan. Cara melakukan gerak dasar pukulan lob atau melambung dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu: 

a) Overhead lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang lapangan lawan. 

b) Underhand lob, yaitu pukulan lob dari bawah yang dilakukan dengan memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan dilambungkan tinggi ke belakang lapangan lawan.